Thursday, June 24, 2010

environmental performance of supermarkets

the environmental performance of supermarkets. Judging them on food miles, waste, nature-fish, nature-trees and sustainable farming, the results from A (excellent) to E (poor) were:

B: Waitrose
C: Sainsbury's
C: Marks & Spencer
D: ASDA
D: Co-op
D: Tesco
E: Morrisons
E: Somerfield

Tesco's less-than-spectacular performance is most worrying as more than a sixth of all consumer spending goes through their tills.

Like a good greenie, I try wherever possible to avoid the big sheds and buy local produce from local stores. Unfortunately this is easier said than done these days, particularly if you're looking for fresh food and have exotic tastes. Farmers markets are excellent as many producers have diversified into 'posher' foods - my best find so far being nettle Wensleydale cheese.

Tuesday, June 15, 2010

Misterius, Brazil Waspadai Korut

[ Selasa, 15 Juni 2010 ]
Misterius, Brazil Waspadai Korut
Brazil v Korut

JOHANNESBURG - Korea Utara (Korut) diyakini sebagai tim paling lemah di grup G. Maklum, mereka harus berjibaku dengan Brazil, Portugal, dan Pantai Gading. Meski begitu, Korut wajib diwaspadai karena kemisteriusannya.

Nah, Brazil mendapatkan kesempatan pertama meladeni Korut di Stadion Ellis Park, Johannesburg, dini hari nanti (siaran langsung RCTI pukul 01.30 WIB). Dari banyak sisi, Brazil tetap menjadi favorit. Tapi, semudah itukah menaklukkan Korut?

"Korut adalah misteri dan tidak ada yang tahu tentang Korut. Kami datang dengan keberanian. Kami bisa saja menang atas Brazil. Semua orang berpikir kami tidak mungkin menang. Tapi, kami memiliki hati yang teguh," papar Jong Tae-se, striker Korut, seperti dikutip Soccernet.

Kekuatan Korut memang sulit dipetakan. Negeri komunis itu sangat tertutup. Nyaris tidak ada informasi yang keluar soal persiapan skuad Korut. Terlebih, mayoritas penggawa yang dibawa ke Afsel bermain di kompetisi domestik. Hanya tiga pemain Korut yang bermain di negara lain.

Karena itu, Brazil tetap mewaspadai Korut. "Saya tidak tahu apa pun tentang mereka. Saya hanya menyaksikan satu babak pertandingan uji coba yang mereka mainkan. Kami masih menunggu hasil pengamatan pelatih-pelatih Brazil untuk memberikan lebih banyak informasi," papar Ramires, gelandang Brazil.

Brazil tak ingin terlalu percaya diri. Sebab, hal itu bakal berdampak buruk. Korut pernah mengejutkan pada Piala Dunia 1966. Ketika itu mereka mengalahkan Italia dan menahan Cile. Korut pun melaju ke perempat final sebelum dikalahkan oleh Portugal.

Terlepas dari itu, Samba -julukan Brazil- tetap punya kans menghajar Korut dengan skor besar. Performa Korut dalam beberapa laga uji coba tidak begitu mengesankan. Dalam lima pertandingan terakhir, Korut tiga kali kalah dan dua kali seri.

Di sisi lain, Brazil meraih hasil meyakinkan dalam perjalanan menuju Piala Dunia 2010. Juara Piala Konfederasi 2009 itu selalu menang dalam empat uji coba terakhir. Lucio dkk menghajar Tanzania dengan skor 5-1, Zimbabwe (3-0), Irlandia (2-0), dan Inggris (1-0).

"Memang sulit mengetahui apa pun tentang mereka. Namun, saya yakin bahwa pelatih telah mempersiapkan segala analisis dan video tentang mereka," urai Felipe Melo, gelandang Brazil, seperti dikutip Canadian Press.

Brazil berada dalam kondisi siap dan punya kualitas merata di semua lini. Hanya, ada sedikit problem dalam tim mereka saat persiapan Piala Dunia 2010. Hal itu terkait dengan kabar pertengkaran antar pemain. Sebelum Dani Alves versus Julio Baptista, Kaka dikabarkan ribut dengan Melo. (ham/c11/ca)

Wednesday, June 9, 2010

Hitung Ulang di PPK, Risma Tetap Berada Diperingkat Pertama

Hitung Ulang di PPK, Risma Tetap Berada Diperingkat Pertama
SURABAYA - Langkah Tri Rismaharini menjadi wali kota perempuan pertama di Surabaya tinggal sebentar lagi. Rekapitulasi surat suara oleh panitia pemilihan kecamatan (PPK) menyebutkan, Risma tetap berada pada peringkat pertama sebagai cawali yang paling banyak mendapat dukungan. Hasil tersebut tidak berubah meski diadakan penghitungan ulang terhadap surat suara yang tidak sah.

Seorang kompetitornya dalam pilwali pun telah mengakui kemenangan Risma-Bambang. Bagio Fandi Sutadi, cawali nomor urut satu dalam pilwali Surabaya, telah memberikan ucapan selamat. ''Saya realistis melihat perkembangan yang ada dan selamat untuk Risma-Bambang atas kemenangannya dalam pilwali,'' ucap Sutadi.

Dia bahkan telah menemui sejumlah barisan pendukungnya, mulai para kiai NU hingga warga surat ijo (komunitas yang menjadi segmen utamanya dalam kampanye). Dia mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan dan kemudian menutup poskonya.

Selain itu, Sutadi mengimbau agar masyarakat menghormati apa pun hasil pilwali. ''Memang masih ada kekurangan di sana-sini. Misalnya, soal tingginya golput. Namun, semua berjalan kondusif,'' ucap mantan asisten I Sekkota Surabaya tersebut.

Di bagian lain, posisi Risma semakin tak tergoyahkan. Menurut hasil real count oleh Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) Surabaya, Risma masih tegar berada di posisi atas dengan capaian 38,76 persen suara. Jumlah itu berselisih lebih dari lima persen dari pesaing terdekatnya, pasangan Arif Afandi-Adies Kadir (Cacak).

Berdasar pantauan Jawa Pos di PPK seluruh Surabaya, hingga tadi malam pukul 20.30, baru 13 kecamatan yang sudah merampungkan rekapitulasi penghitungan suara. Tiga belas kecamatan itu adalah Tegalsari, Bulak, Gayungan, Jambangan, Benowo, Lakarsantri, Gunung Anyar, Rungkut, Wiyung, Karang Pilang, Sambikerep, Mulyorejo, dan Wonocolo.

Di antara 13 kecamatan tersebut, Risma-Bambang unggul di tujuh kecamatan. Yaitu, Tegalsari, Bulak, Gayungan, Benowo, Gunung Anyar, Rungkut, serta Wiyung. Sementara itu, Cacak unggul di lima kecamatan. Yakni, Jambangan, Lakarsantri, Karang Pilang, Sambikerep, Mulyorejo, dan Wonocolo.

Sebagaimana diketahui, Surabaya memiliki 31 kecamatan. Artinya, masih ada 18 kecamatan yang belum selesai merekap penghitungan suara. Dari 13 kecamatan itu, Risma-Bambang mendapat 61.307 suara, sedangkan Arif-Adies meraih 46.629 suara atau selisih 14.678 suara.

Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadwalkan penghitungan suara selesai pada 5 Juni. Setelah itu, rekapitulasi ulang surat suara dilakukan di KPU mulai 6-10 Juni.

Memang, rekapitulasi suara tidak bisa selesai serentak. Sebab, penghitungan suara berlangsung tegang karena tidak semua tim pemenangan setuju dilakukan penghitungan suara terhadap coblosan tembus. Itu terjadi karena sebelumnya tidak ada keberatan dari saksi ketika penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS). Namun, panwas dan KPU merekomendasikan agar dilakukan penghitungan ulang terhadap coblosan surat suara yang tembus.

Sejatinya, sesuai aturan KPU 331, coblos tembus disahkan. Hanya, banyak KPPS yang tidak paham, sehingga tidak mengesahkan surat suara tersebut.

Akhirnya, salah satu pasangan yang mempersoalkan masalah itu adalah Arif Afandi-Adies Kadir. Pasangan nomor urut tiga tersebut menuntut penghitungan ulang total. Namun, permintaan itu ditolak KPU. ''Tentu saja tidak semua yang harus dihitung ulang. Hanya surat suara yang tidak sah dilihat, kemudian dibenarkan. Itu pun harus sesuai dengan rekomendasi panwas,'' ucap Ketua KPU Eko Sasmito.

Risma masih lebih memilih tak mengumbar komentar. ''Dari hasil survei dan perolehan sementara ini, saya optimistis menang. Namun, saya tak berani melampaui kehendak Allah,'' kata mantan kepala bappeko tersebut

Tuesday, June 8, 2010

Sepuluh Relawan Indonesia Pilih Tunggu Dua Koleganya

Sepuluh Relawan Indonesia Pilih Tunggu Dua Koleganya
Pemulangan Para Relawan Korban Israel ke Tanah Air

JAKARTA - Proses pemulangan 12 relawan asal Indonesia yang menjadi korban kebrutalan pasukan komando Israel di Kapal Mavi Marmara terkendala persoalan teknis. Hingga tadi malam (3/6), KBRI di Amman, Jordania, belum mendapatkan kepastian tiket untuk memulangkan sepuluh relawan yang selamat dan dalam kondisi sehat ke tanah air.

Problem lain juga dialami dua relawan yang terluka asal Indonesia. Keduanya tertembak saat mengikuti misi kapal bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla bagi rakyat Palestina di Jalur Gaza pada Senin lalu (31/5). Mereka dirawat di tempat terpisah. Okvianto Emil Baharudin sudah diterbangkan ke Istanbul, Turki. Sedangkan Surya Fahrizal masih dirawat di Haifa, Israel.

''Seat (kursi pesawat, Red) masih belum dapat. Meski begitu, presiden sudah memerintah saya untuk memulangkan mereka secepatnya,'' ujar Duta Besar RI untuk Kerajaan Jordania Zainulbahar Noor ketika dihubungi Jawa Pos dari Jakarta tadi malam.

Ketika diwawancarai, Zainul sedang rapat dengan sepuluh aktivis Indonesia untuk mematangkan masalah pemulangan. Dia menuturkan, sebagian besar aktivis dan relawan memilih untuk menanti kedatangan Surya yang sekarang dirawat di Ramban Hospital, Haifa, Israel. Sebelumnya, Surya dirawat di London Hospital, Haifa, karena terluka parah akibat penembakan tentara Israel.

Begitu Surya datang, kata Zainul, mereka akan bersama-sama menuju ke Istanbul, Turki, untuk bergabung bersama Okvianto sebelum kembali ke Indonesia. ''Semenit lalu, saya baru dikabari bahwa peluru sudah berhasil diangkat dari dada kanan Surya dan kondisinya sudah stabil,'' tuturnya.

Zainul mengucapkan terima kasih kepada Kerajaan Jordania yang aktif menyuplai informasi tentang kondisi Surya dari wilayah Israel. Termasuk, Raja Jordania Abdullah II secara pribadi menawarkan ambulans dan helikopter untuk membawa Surya dari wilayah Israel ke Amman, Jordania. ''Beliau menyatakan siap membantu apa pun bagi Indonesia dan kami sangat terkesan,'' ujar Zainul.

Sedangkan Okvianto berada di RS Bagcilardevlet, Hastanesi, Istanbul, Turki. Dia telah menjalani operasi pengangkatan peluru di bagian tangan kanan maupun operasi patah tulang. Kondisinya saat ini sudah stabil dan sedang menanti pemulangan. ''Saat saya telepon tadi, rencananya Okvianto masih harus menjalani perawatan hingga lima hari ke depan,'' kata Zainul.

Saat dihubungi di KBRI Amman, Ketua Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (Kispa) H Ferry Nur mengatakan bahwa kondisi fisiknya sudah membaik. Namun, secara psikis, dia agak trauma dengan serangan membabi buta oleh pasukan Israel itu.

Ferry mengisahkan, ketika terjadi penyerbuan itu, dirinya berada di dek lantai 2 kapal Mavi Marmara yang berbendera Turki. Aktivis asal Indonesia dan Malaysia bertugas mengamankan sisi kiri lantai dua kapal tersebut.

Pasukan Israel, ungkap dia, menyerang secara tiba-tiba. Mereka datang dengan dua kapal besar, enam speedboat, dan dua helikopter. Puluhan pasukan komando bersenjata lengkap berusaha menguasai kapal Mavi Marmara dan mengambil alih kemudi. ''Tapi, sebelumnya kami sudah siap dan mengenakan pelampung,'' kisahnya.

Menurut Ferry, Senin pukul 04.00 waktu setempat (pukul 08.00 WIB) dirinya dan beberapa aktivis dari negara lain melaksanakan salat Subuh berjamaah secara bergantian. Namun, pukul 04.15 pasukan Israel berupaya masuk ke dek kapal. Karena mendapat perlawanan, personel militer Israel memberondong para aktivis dengan peluru tajam. ''Beberapa aktivis yang masih salat Subuh di rakaat terakhir langsung terkapar akibat peluru pasukan zionis,'' jelasnya.

Aktivis Kispa lainnya yang ikut dalam rombongan itu, Hardjito Warno, mengisahkan bahwa penyerbuan berlangsung sekitar setengah jam dan akhirnya kapal dikuasai militer Israel. Ketika itu, para aktivis dan relawan Indonesia dipisahkan. Dua WNI tertembak, yakni Okvianto dan Surya, karena berupaya naik ke dek lantai 4. Di tempat itu terjadi serangan lebih brutal yang menewaskan delapan relawan.

Peluru menembus dada kanan Surya ketika dia berupaya mendapatkan foto eksklusif. Sedangkan Okvianto ditembak karena berupaya menyemprotkan selang air pemadam kebakaran kepada tentara Israel. Surya adalah wartawan majalah Suara Hidayatullah dan situs Hidayatullah.com. Sementara itu, Okvianto merupakan relawan dari Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (Kispa).

''Surya sempat mengatakan dadanya tidak sakit dan mengaku kedinginan, lalu saya ambilkan sarung. Kemudian, militer Israel mengambil alih perawatan,'' cerita Hardjito.

Ferry menambahkan, setelah tentara Israel menguasai kapal, para aktivis diborgol dan dikumpulkan di salah satu dek kapal Mavi Marmara. Selama 15 jam kapal itu terkatung-katung di laut. Setiap beberapa jam komposisi tawanan dipindah dari satu ruang ke ruangan yang lain. Akhirnya, pada Senin pukul 21.00, mereka mendarat di Ashdod, kota pelabuhan Israel. Selanjutnya, seluruh relawan dipindahkan ke ruang tahanan dan diinterogasi secara maraton. ''Bahkan, ada yang ditendangi dan diludahi mukanya,'' tutur Ferry

Pemerintah Siapkan Tiga Calon Dirut Telkon yang Berasal dari Direksi Internal

Pemerintah Siapkan Tiga Calon Dirut Telkon yang Berasal dari Direksi Internal
Dapat Izin Akuisisi Esia

JAKARTA - Rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk berlangsung pada Jumat (11/6). Selain membahas pembagian dividen atas laba bersih 2009, pemegang saham akan melakukan penggantian jajaran komisaris dan direksi yang masa jabatannya hampir berakhir.

Deputi Pertambangan Industri Strategis, Energi, dan Telekomunikasi (PISET) Kementerian BUMN Sahala Lumban Gaol menyatakan, ada beberapa direksi dan komisaris Telkom yang masa jabatannya sudah habis sehingga perlu diganti. Yakni, komisaris utama dan dua komisaris independen.

''Kalau nggak salah ada dua direksi yang habis, termasuk Dirut. Namun, Rinaldi (Rinaldi Firmansyah, Dirut Telkom sekarang, Red) masih bisa menjabat lagi bila RUPS menentukan demikian,'' jelasnya di kantor Kementerian BUMN kemarin (7/6).

Lantas, siapa kandidat yang disiapkan pemerintah? Sahala menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan tiga calon Dirut emiten berkode TLKM itu. Semua calon tersebut berasal dari direksi internal dan sudah diserahkan kepada tim penilai akhir (TPA).

Dikabarkan, pemerintah cukup puas atas kinerja Telkom di bawah pimpinan Rinaldi. Adik kandung mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Erry Firmansyah itu sukses membawa Telkom meraup laba bersih Rp 11,3 triliun tahun lalu. Perolehan laba tersebut meningkat 6,7 persen daripada periode yang sama 2008 yang mencapai Rp 10,6 triliun.

Rinaldi duduk sebagai Dirut TLKM sejak 28 Februari 2007 menggantikan Arwin Rasyid yang mengundurkan diri. Pria kelahiran Tanjung Pinang, 6 Juni 1966, tersebut merupakan lulusan ITB 1980. Sebelum berkiprah di Telkom, dia pernah menjabat Dirut Bahana Sekuritas dan kemudian menjadi direktur keuangan Telkom sejak 2004.

Rinaldi melakukan transformasi besar-besaran pada fokus bisnis BUMN andalan ini. Yaitu, dari hanya perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi menjadi bisnis TIME (telecommunication, IT services, media, dan edutainment) sebagai portofolio bisnis baru Telkom. Program transformasi bisnis tersebut dicanangkan pada 16 Oktober tahun lalu.

Saat dikonfirmasi, Rinaldi menyatakan siap diganti dari jabatan yang diembannya saat ini. ''Semua terserah pada pemegang saham. Kami bukan pemegang saham, hanya direksi,'' katanya di Hotel Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, kemarin.

Pada bagian lain, bersatunya dua merek telekomunikasi seluler berbasis CDMA, Flexi dan Esia, semakin mendekati kenyataan. Kementerian BUMN secara prinsip telah menyetujui rencana sinergi antara Telkom dan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL). Bahkan, manajemen Telkom secara resmi telah mengajukan izin konsolidasi divisi usahanya, Flexi, dengan Bakrie Telecom -yang mempunyai merek dagang Esia- kepada Kementerian BUMN.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar menuturkan, pihaknya telah menerima surat pemberitahuan secara resmi dari jajaran manajemen Telkom terkait rencana konsolidasi itu. ''Kami dari pemerintah secara resmi telah menerima pemberitahuan dari Telkom. Secara prinsip kami menyetujui rencana itu karena langkah konsolidasi memberikan nilai tambah bagi perseroan,'' ungkapnya di gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Kim Jong-il Pimpin Rapat Parlemen Korut dan Copot PM Kim Yong-Il

Kim Jong-il Pimpin Rapat Parlemen Korut dan Copot PM Kim Yong-Il
SEOUL - Di tengah memburuknya hubungan dengan Korea Selatan (Korsel), Korea Utara (Korut) melakukan suksesi kepemimpinan. Kemarin (7/6), Kim Jong-il memimpin rapat parlemen Korut dan mencopot jabatan perdana menteri (PM) Kim Yong-Il. Selain itu, dia mempromosikan saudara iparnya menjadi petinggi Komisi Pertahanan Nasional.

Munculnya Kim dalam rapat parlemen tahunan, yang tahun ini terjadi dua kali, itu mengundang perhatian para pengamat politik di dalam dan luar Semenanjung Korea. Sebab, pemimpin 68 tahun tersebut sangat jarang menghadiri rapat legislatif. Kemarin, kantor berita Korut KCNA melaporkan bahwa Kim sendiri yang memimpin rapat parlemen. Dalam kesempatan langka itu, dia merombak kepemimpinan.

Kim memberhentikan Kim Yong-Il yang Februari lalu meminta maaf di hadapan publik karena kebijakan ekonominya gagal meningkatkan kehidupan masyarakat. Sebaliknya, perubahan nilai mata uang yang dia gagas malah memicu kerusuhan sosial dan mengerek angka kelaparan penduduk. Kemarin, Kim menunjuk Choe Yong Rim sebagai pengganti Kim Yong-Il.

''PM baru Korut itu sudah tujuh kali terpilih menjadi anggota parlemen. Selain itu, dia menjabat sekretaris utama Dewan Kota Pyongyang,'' terang Associated Press mengutip laporan KCNA.

Choe adalah politikus senior lulusan Moskow dari Partai Pekerja Korut. Pada 2007, tokoh 81 tahun itu pernah terlihat mendampingi Kim dalam pertemuan historis dengan Presiden Korsel Roh Moo-hyun.

Selain Choe, wajah baru yang ditempatkan Kim dalam jabatan penting pemerintahan adalah Jang Song-Thaek. Saudara ipar Kim itu dinobatkan sebagai wakil ketua Komisi Pertahanan Nasional. Sementara itu, dia sendiri tercatat sebagai ketua badan penting Korut yang menjadi salah satu komisi penentu kebijakan negara tersebut.

Menurut media Korsel, Kim sedang mempersiapkan suksesi kepemimpinan ke tangan putra ketiganya, Kim Jong-Un. Sebab, selama ini Jang dikenal dekat dengan Jong-Un. ''Kedekatan Jang dengan Jong-Un merupakan faktor penting rancangan suksesi Kim. Saat ini, Jang tengah dia persiapkan sendiri menjadi mentor Jong-Un,'' terang Paik Haksoon dari Sejong Institute Seoul kepada Agence France-Presse.

Paik memprediksi, suksesi kepemimpinan Korut akan terjadi pada 2012. ''Pada tahun itu, negeri komunis tersebut diperkirakan sudah menjadi bangsa yang lebih besar, lebih kuat, dan lebih makmur daripada sekarang,'' paparnya. Konon, Jang sudah dipersiapkan menjadi guardian Jong-Un sejak Kim menderita stroke pada 2008. Konon, sejak April lalu, dia sudah bergabung dalam Komisi Pertahanan Nasional.

''Jang Song-Thaek telah resmi menjadi orang nomor dua Korut secara fakta dan struktural,'' ujar Yang Moo-Jin, dosen ilmu politik University of North Korean Studies di Seoul. Kini, seluruh organisasi penting Korut meyakini apa pun yang keluar dari mulut Jang sebagai kata-kata Kim. Langkah dan kebijakan yang ditempuh Jang pun dianggap sebagai langkah dan kebijakan Kim.

Koh Yu-hwan, pakar Korut pada Dongguk University di Seoul, memastikan bahwa tongkat kepemimpinan Kim memang akan berlanjut ke tangan Jong-Un. Selama ini, diam-diam, putra bungsu Kim itu sering terlibat proyek konstruksi dengan Choe. ''Hubungan mereka berdua (Choe dan Jong-Un) juga dekat. Choe sengaja dipilih menjadi PM untuk bekerja sama dengan Jong-Un pada masa mendatang karena punya latar belakang politik yang kuat,'' terang Koh.

Biasanya, 687 anggota parlemen Korut (Supreme People Assembly) hanya menggelar rapat setahun sekali. April lalu, mereka sudah mengadakan rapat. Tapi, kemarin, mereka kembali mengadakan rapat. Rapat kedua dalam agenda tahunan parlemen itu, konon, merupakan rapat istimewa untuk membahas masalah internal. Tidak jelas apakah kemarin parlemen Korut juga membahas insiden Cheonan

Monday, June 7, 2010

download Video Mesum Luna Maya Ariel Peterpan

download Video Mesum Luna Maya Ariel Peterpan. Download Video porno luna maya dan ariel, berita ini belum juga menemukan kejelasan. Luna maya dan ariel (ex peterpan) sendiri hingga saat ini belum memberikan keterangan yang jelas ke media. Hal itu membuat masyarakat khususnya fans dari luna maya menganalisa sendiri dan men download video mesum luna maya ariel tersebut. Menurut informasi yang kami dapat, ada pengakuan yang mengungkapkan bahwa video porno luna maya dan ariel tersebut adalah palsu. Pengakuan itu diungkapkan oleh Sekretaris Perusahaan PT Unilever Sancoyo Antarikso selaku produsen sabun kecantikan Lux yang mengontrak mereka sebagai bintang iklan terbaru versi couple. Tapi tentu saja jawaban dari pihak yang mengkontrak luna maya dan ariel dalam iklan sabun tersebut tidak semerta langsung membuat masyarakat percaya, karena mereka tentunya akan menunggu pengakuan dari ariel (ex : peterpan) atau luna maya sendiri.

Mengenal Bintang-Bintang NBA Madness

Mengenal Bintang-Bintang NBA Madness
Dulu Tolong Kobe, Kini Bantu Yao Ming

Indonesia akan kedatangan lagi future star liga basket paling bergengsi di dunia, NBA. Trevor Ariza dari Houston Rockets bakal jadi tamu utama di NBA Madness Presented by Jawa Pos. Apa kehebatannya?

---

TREVOR Ariza bakal menjadi bintang keempat NBA yang mengunjungi Surabaya dalam dua tahun terakhir. Danny Granger, forward Indiana Pacers, menjadi bintang even resmi pertama NBA di Indonesia, tampil dalam sebuah klinik di Development Basketball League (DBL) Arena, Surabaya, pada 24 Agustus 2008.

Pada 2009, dua pemain lain NBA datang ke Kota Pahlawan. David Lee, center New York Knicks, menjadi bintang di NBA Madness Presented by Jawa Pos yang pertama. Lalu, Kevin Martin, yang waktu itu masih membela Sacramento Kings, datang sebagai pelatih di NBA-DBL Indonesia Development Camp 2009.

Di antara tiga pemain itu, Granger dan Lee langsung meraih sukses heboh begitu pulang ke Amerika. Keduanya langsung terpilih untuk masuk NBA All-Star. Sedangkan Martin menjadi top scorer pada awal musim 2009-2010, sebelum mengalami patah lengan.

Pada pertengahan musim 2009-2010 itu, Martin dikirim ke Houston Rockets. Di sana, dia pun mendapatkan kesempatan untuk meraih ketenaran. Di sana pula, Martin bermain bersama Trevor Ariza, yang sebentar lagi mengikuti langkahnya dan terbang ke Surabaya.

Ariza akan tampil di atrium Supermal Pakuwon Indah pada weekend penutup NBA Madness Presented by Jawa Pos, 1-4 Juli mendatang.

Di antara empat bintang itu, Ariza merupakan yang termuda saat tiba di Surabaya. Dia merayakan ulang tahun ke-25 pada 30 Juni, hanya dua hari sebelum tampil di Kota Pahlawan. Granger, Lee, dan Martin sama-sama berusia 26 tahun saat hadir di Surabaya.

Meski termuda, Ariza datang dengan nama yang lebih tenar daripada tiga pemain pendahulu tersebut. Penggemar basket "awam" sudah kenal dengan nama Ariza. Wajar, pada 2009 namanya memang sering disebut dan muncul di pemberitaan basket Indonesia.

Ketika itu, Ariza menjadi salah seorang pahlawan babak final NBA 2009. Kala itu, Ariza adalah pilar penting Los Angeles Lakers -tim paling kondang di NBA saat ini- dalam meraih gelar champion.

Ya, Lakers punya superstar bernama Kobe Bryant. Juga, punya superstar pendamping bernama Pau Gasol. Tapi, tanpa Ariza, Lakers mungkin tidak lolos ke final, apalagi menjadi jawara.

Penampilan Ariza pada playoff 2009 memang spektakuler. Peran sejatinya di Lakers adalah spesialis defense. Dia bertugas mengawal bintang-bintang utama lawan. Tujuannya, Kobe Bryant tidak kelelahan mengawal lawan dan bisa berkonsentrasi meraup poin. Tapi, ketika senjata-senjata utama Lakers kerepotan, Ariza juga bertanggung jawab mencetak poin-poin penentu.

Pada final 2009, melawan Orlando Magic, tembakan-tembakan tiga angka Ariza-lah yang membantu Lakers meraih kemenangan. Cincin juara pun dia kantongi.

Sukses menjadi jawara, Ariza lantas memutuskan untuk meninggalkan Lakers. Dia pindah ke Houston Rockets pada musim 2009-2010, menerima tawaran kontrak lima tahun yang bernilai total USD 33 juta (sekitar Rp 300 miliar) dari klub itu.

Ya, tawaran gaji besar merupakan pancingan besar. Tapi, kalau Ariza murni memburu duit, ada tawaran yang lebih besar dari Toronto Raptors. Bahkan, kalau mau aman, Lakers sebenarnya menawarinya kontrak dengan nilai setara.

Ariza memilih pindah ke Rockets untuk berkembang. Di Rockets, dia dijanjikan peran yang lebih besar. Selain itu, bersama Yao Ming, dia tetap punya kans meraih lagi cincin juara NBA. Mungkin tidak langsung, tapi mungkin juga tidak perlu menunggu terlalu lama.

"Saya bukan orang yang tamak. Lakers juga tahu bahwa saya bukan orang yang tamak," ucapnya seperti dikutip Houston Chronicles. "Saya ingin bermain untuk tim yang benar-benar menginginkan saya. Tim yang memberi saya peluang untuk mengembangkan kemampuan," lanjutnya.

Di Rockets, sepanjang musim reguler 2009-2010, Ariza benar-benar mendapatkan kesempatan lebih itu. Karena Yao Ming cedera dan harus absen total, Ariza menjadi salah satu senjata utama Rockets. Sang pelatih, Rick Adelman, benar-benar memberinya kebebasan untuk meraih hasil terbaik.

Alhasil, Ariza meraih statistik terbaik dalam karirnya. Yakni, mencatatkan rata-rata 14,9 poin, 5,6 rebound, dan 3,8 assist. Beberapa kali pula Ariza meraih catatan triple-double, yaitu menorehkan angka sepuluh atau lebih dalam tiga kategori di satu pertandingan (peringkat keempat di NBA).

Memang, Rockets gagal masuk playoff. Tapi, tim itu punya masa depan yang sangat cerah. Pada musim 2010-2011, Yao Ming dijadwalkan sudah kembali. Martin bakal jadi mesin poin. Plus point guard yang baru saja terpilih sebagai most improved player, Aaron Brooks, ditambah dengan Ariza dan power forward andal Luis Scola, Rockets akan menjadi lawan yang menakutkan musim depan.

Bukan hanya Ariza yang tak sabar. Martin pun tak sabar menjalani musim 2010-2011. "Tahun ini memberi kami banyak pelajaran. Membuat pemain seperti Aaron dan Trevor tumbuh lebih cepat. Ketika Yao nanti kembali, saya pikir kami bakal naik peringkat," ucap Martin

Saturday, June 5, 2010

Brazil Raih Suara Terbanyak

Brazil Raih Suara Terbanyak, Tim Asing yang Didukung Publik Afsel
BRAZIL menjadi tim favorit publik Afrika Selatan (Afsel) di Piala Dunia 2010. Berdasar polling perusahaan marketing dan bisnis olahraga Afsel, BMI Sport Info, Brazil meraih suara terbanyak sebagai tim asing yang akan didukung publik Afsel. Tim Samba -sebutan Brazil- meraup 26 persen suara. Posisi kedua ditempati Inggris dengan sebelas persen suara.

"Polling dilakukan terhadap 2.400 orang dewasa di kota-kota besar Afsel selama Februari hingga Maret lalu." Demikian pernyataan BMI Sport Info.

Hasil polling itu tidak berbeda jauh dengan versi Associated Press yang diumumkan pada saat bersamaan. Versi AP, Brazil meraih sebelas persen suara, unggul jauh atas Inggris yang mendapatkan tiga persen suara. Sedangkan Bafana Bafana -sebutan tinas Afsel- meraup dukungan 71 persen dari publik Afsel.

"Saya senang dengan permainan indah Brazil. Saya tidak melihat ada tim lain yang memiliki permainan seindah Brazil," kata Edward Elanda, 44, seorang perawat di Johannesburg, sebagaimana dikutip Associated Press.

"Banyak pemain hebat di Brazil. Saya juga menyukai mereka karena mengenakan warna kostum yang sama dengan timnas kami (warna kuning dan hijau, Red)," ujar Luthando Khosa, pelajar berusia 20 tahun.

Dukungan warga Afsel kepada Brazil terlihat di ajang Piala Konfederasi 2009. Dalam partai final, penonton tuan rumah lebih mendukung Brazil ketimbang Amerika Serikat (AS).

"Di Piala Dunia nanti, kami ingin mendapatkan dukungan yang sama dengan support di Piala Konfederasi lalu. Tidak diragukan lagi, dukungan akan sangat membantu para pemain. Kami pun bahagia mendapatkan apresiasi dari warga Afsel," ujar pelatih Brazil Carlos Dung

Friday, June 4, 2010

Menteri Keuangan Jepang Naoto Kan Siap Gantikan Hatoyama

Menteri Keuangan Jepang Naoto Kan Siap Gantikan Hatoyama


TOKYO - Jalan Menteri Keuangan Naoto Kan menuju kursi perdana menteri (PM) Jepang terbuka lebar. Kemarin (3/6) politikus 63 tahun itu memenangi dukungan dari politisi Partai Demokratik Jepang (DPJ). Hari ini dia diprediksi menang mudah dalam pemilihan ketua DPJ sekaligus PM Jepang.

Politikus senior DPJ yang kali pertama memberikan restu kepada Kan adalah Menteri Luar Negeri Katsuya Okada. Sebelumnya, Okada diprediksi sebagai pesaing terkuat Kan dalam pemilihan ketua baru DPJ hari ini. ''Karena dia (Kan) menyanggupi dua syarat yang saya ajukan, saya tegaskan kepada dia bahwa saya mendukungnya,'' kata Okada dalam jumpa pers seperti dilansir Agence France-Presse.

Okada kepada Kan meminta pemimpin DPJ sekaligus PM Jepang yang baru agar mampu menunjukkan ketegasan dan wibawanya sebagai orang nomor satu. Tidak seperti mantan PM Yukio Hatoyama yang dinilai plinplan. Selain itu, dia mengimbau Kan untuk memprioritaskan investigasi politik uang yang membelit DPJ sejak kampanye Hatoyama tahun lalu.

Menurut Okada, dua syarat itu -menjadi pemimpin yang berwibawa dan sanggup mengusut politik uang- mutlak harus dimiliki pemimpin DPJ yang baru. Terutama, demi menyelamatkan suara parpol yang didirikan Hatoyama itu dalam pemilu legislatif Juli mendatang. Sebagai konsekuensi dukungannya kepada Kan, Okada pun harus bertahan dalam posisinya yang sekarang. ''Saya akan tetap mengabdi sebagai Menlu,'' tandasnya.

Menyusul Okada, Menteri Perhubungan Seiji Maehara lantas memublikasikan dukungannya untuk Kan. Padahal, seperti Okada, politikus 48 tahun itu pun pernah dicalonkan sebagai salah seorang kandidat pemimpin baru DPJ serta pengganti Hatoyama. ''Kami sepakat untuk sepenuhnya memberikan dukungan kepada Kan,'' ungkapnya di hadapan para pekerja media.

Maehara menambahkan, sebagai politikus senior, Kan merupakan figur pemimpin yang paling tepat. Baik sebagai pemimpin DPJ maupun kepala pemerintahan Jepang. Apalagi, dia juga punya pengalaman sebagai wakil PM. ''Sejak memenangkan pemilu tahun lalu, kami berkomitmen untuk mengubah arah politik Jepang. Dan, Kan merupakan orang yang tepat untuk memimpin perubahan itu," lanjutnya.

Dukungan Okada dan Maehara itu jelas membuat posisi Kan di atas angin. Untuk memenangkan voting DPJ hari ini, dia hanya perlu mengalahkan Shinji Tarutoko. Dengan mundurnya Okada dan Maehara dari bursa pemilihan ketua DPJ, dua kandidat yang tersisa hanya Kan dan Tarutoko. Di atas kertas Kan jelas lebih unggul daripada Tarutoko yang merupakan chairman komite lingkungan hidup DPJ di Majelis Rendah.

Sebagai politikus dari kalangan rakyat biasa, bukan dari dinasti politik seperti Hatoyama atau beberapa PM Jepang sebelumnya, publik Negeri Sakura diprediksi akan lebih bisa menerima Kan. Di panggung pemerintahan pun, Kan bukan orang baru. Sebelum menjabat Menlu di bawah kepemimpinan Hatoyama, dia pernah menjadi menteri kesehatan

pelatnas sidoarjo

deltras gatel
deltras ashuw... moshok gak mlebu nang berita
ashuw

Pelatnas Tak Ganggu Jadwal Klub

Pelatnas Tak Ganggu Jadwal Klub
MAKASSAR - Kabar bakal dihelatnya pe­lat­nas jangka panjang untuk tim nasional (timnas) PSSI terus menggelinding. Hal itu mem­buat klub-klub cemas. Terutama, tim yang menyumbangkan banyak pemain ke ajang seleksi tim Merah Putih. Pihak klub kha­watir tidak bisa menggunakan jasa pemainnya dalam waktu lama.

Namun, hal itu dibantah pelatih timnas Alfred Riedl. Pria asal Austria tersebut menegaskan, pelatnas adalah proses penting untuk membentuk skuad yang solid, tapi bukan berarti harus merugikan klub.

"Sebelumnya, memang ada rencana pelatnas jang­ka panjang. Tetapi, setelah dikaji ulang, ternyata ada format lain. Jadi, klub tidak perlu khawatir. Sebab, pemain bisa tetap membela klub," ujar Riedl setelah memimpin seleksi timnas di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, kemarin (3/6).

Riedl menjelaskan, untuk menghadapi Piala AFF pada Desember mendatang, timnas akan menggeber tiga kali pelatnas. Pelatnas pertama dimulai pada 1 Agustus nanti. Menurut mantan pelatih Vietnam itu, ada 25 pemain yang akan dipanggil.

Sebelumnya, Iwan Budianto, asisten manajer timnas, menjelaskan bahwa timnas belum menemukan format pelatnas. Yang jelas, kata mantan manajer Persik Kediri itu, timnas akan mencari cara yang tidak merugikan semua pihak.

Saat ini, ada sekitar 50 pemain yang masuk seleksi timnas. Mereka dibagi dalam dua wilayah seleksi, yakni timur dan barat. Seleksi wilayah timur dilaksanakan dua hari ini di Makassar. Sedangkan seleksi wilayah barat dihelat di Jakarta

Rekomendasikan 15 Pemain GU

Rekomendasikan 15 Pemain GU
GRESIK - Pertemuan para petinggi Gresik United (GU) akan berlangsung hari ini (4/6). Dalam rapat tersebut, manajemen akan menyerahkan laporan kepada pengurus tim asal Kota Pudak itu.

Sebelumnya, Manajer GU Kolonel Suharyanto memaparkan bahwa dirinya punya memiliki dua agenda. Selain memberikan laporan pertanggung jawaban pe­rjalanan GU pada musim 2009-2010, dia akan menye­rahkan jabatan kepada Ketua Umum GU Husnul Khuluq. "Saya menyerahkan jabatan ini agar semuanya menjadi lebih jelas," kata Suharyanto pada Minggu lalu (30/5).

Ketika ditanya tentang rekomendasi laporan tersebut, dia enggan mengungkapkan. Dia hanya menjelaskan bahwa rekomendasi tersebut berisi seputar pemain dan pelatih.

Pria yang juga komandan Kodim 0817 Gresik itu menambahkan, Laskar Joko Samudro (julukan GU) sangat mungkin punya pelatih baru. Hal itu dilakukan untuk memenuhi target GU lolos ke Indonesia Super League (ISL) musim depan.

Saat ditanya tentang pemain yang bakal dipertahankan, dia enggan menjawab. Namun, Asisten Manajer GU M. Najikh memberikan sedikit bocoran. Menurut dia, isi rekomendasi seputar pemain berasal dari pelatih. Meski begitu, para asisten manajer juga menilai.

"Ada sekitar 15 pemain yang masih pantas dipertahankan. Tapi, itu hanya rekomendasi. Masalah tersebut nanti dibicarakan lagi oleh manajemen yang baru," terangnya.

Pemain akan dinilai dari segi kedisiplinan, etika, prestasi, sering tidaknya tampil, dan performa. Berdasar informasi itu, penggawa GU yang akan dicoret bisa mencapai sepuluh orang. Pasalnya, pada musim lalu mereka mendaftarkan 25 pemain ke PT Liga Indonesia. Untuk kepastiannya, Najikh belum bisa memberikan jawaban. Sebab, pihaknya menunggu terpilihnya manajer baru

Kegiatan Syamsul Arifin

Kegiatan Syamsul Arifin, Mantan Penyerang Andalan Persebaya, Sekarang
Tidak Bisa Jadi Pelatih karena Tidak Tegaan

Syamsul Arifin begitu dipuja publik Surabaya pada 1980-an. Dia menjadi jaminan tajamnya lini depan menjebol gawang lawan. Sayang, dia tak menularkan ilmunya melalui dunia kepelatihan.

A. AINUR ROHMAN, Surabaya

---

KEGANASAN dan agresivitas Syamsul Arifin di depan gawang lawan sangat legendaris. Dia juga pandai mencetak gol melalui kepalanya saat membela Niac Mitra Surabaya ataupun Persebaya Surabaya pada 1980-an.

Sampai-sampai Syamsul mendapat julukan si Kepala Emas dari sejumlah media massa pada masa itu. Julukan tersebut diberikan karena kemampuan Syamsul sangat istimewa.

Dia berani menyongsong bola sambil terbang dan menjatuhkan diri. Banyak sekali gol tercipta. Tidak terhitung pula berapa kali kepalanya tertumbuk kaki bek-bek lawan. Bahkan, kapten Persebaya era 1986-1990 Nuryono Hariyadi menyebut, saat itu di Indonesia hanya Syamsul yang bisa menyundul bola setengah nekat tersebut.

Namun, keberanian di lapangan Syamsul bertolak belakang dengan kesehariannya. Ditemui di rumahnya, kawasan Tenggilis Timur, Surabaya, Kamis lalu (27/5), Syamsul sangat bersahaja. Bahkan, kesannya sangat pemalu.

Memakai sarung dan kopiah, Syamsul terlihat sibuk memberikan makan lima burung peliharaannya. Ketika ditanya soal aktivitasnya saat ini, Syamsul hanya menjawab pendek. ''Merawat cucu. Saya ini sudah tua, alhamdulillah bisa meningkatkan ibadah,'' katanya.

Meski sangat hebat sebagai pemain sepak bola, Syamsul saat ini sangat jauh dari olahraga yang membesarkan namanya itu. Ketika rekan-rekan seangkatannya, semisal Rudy Wiliam Keltjes, Joko Malis, dan Riono Asnan masih mondar-mandir sebagai pelatih beberapa tim Indonesia, Syamsul tidak ikut menggeluti bola.

Sebetulnya, Syamsul berhasrat untuk bisa aktif dalam sepak bola. Menjelang akhir karirnya sebagai 1991, Syamsul berguru kepada pelatih legendaris Niac Mitra saat itu M. Basri. Syamsul belajar teknik kepelatihan sebagai asisten mantan pelatih tim nasional tersebut.

''Namun, saya tidak tegaan. Ketika perintah saya tidak dituruti anak buah, rasanya nelangsa sekali. Saya selalu mengukur orang lain dengan kedisiplinan saya sendiri. Tetapi, ya itu tadi, saya tidak bisa marah,'' katanya.

Syamsul menceritakan, sebagai pemain, dirinya selalu dituntut untuk menjunjung disiplin yang sangat tinggi. Entah itu di lapangan maupun luar lapangan.

Kalau sampai performa anjlok, akan banyak sekali pemain yang mengambil posisinya. Banyaknya pemain berkualitas pada akhir 1970-an dan awal 1980-an membuat persaingan begitu ketat.

Pria 55 tahun tersebut menambahkan, dirinya selalu menambah porsi latihan selepas latihan bersama pelatih. Terutama, untuk memperbaiki kekurangan selama ini.

Kalau sundulan lemah, Syamsul akan mengasah kemampuan menanduk bola agar lebih sempurna. Latihan tambahan itu selalu menjadi agenda rutin. ''Menjadi pemain bola saat itu memang sangat membanggakan. Kami memang sangat menghargai profesi kami dan punya kemuan untuk maju,'' jelasnya.

Bapak empat anak itu mengungkapkan, meski kesejahteraan pemain bola pada waktu itu sangat minimalis, hasrat untuk memberikan yang terbaik selalu muncul saat pertandingan. Pria asal Turen, Kabupaten Malang, itu menuturkan, pemain bola sekarang seharusnya lebih bisa fokus bermain. Harus lebih keras lagi dalam menempa diri. Sebab, pesoalan kesejahteraan agaknya sudah terselesaikan.

Tetapi, Syamsul kecewa. Banyak penyerang sekarang yang teknik dan visi permainannya jauh dari kata bagus. Syamsul menyatakan tidak bisa mengkritik orang.

Ketika melihat di televisi, lanjut dia, banyak penyerang lokal yang kurang punya pengertian dengan tim. ''Maunya individual saja. Tidak melihat posisi kawannya. Seharusnya bermain bola itu untuk tim,'' tegasnya.

Syamsul menegaskan, tim di atas segala-galanya ketimbang kejayaan pribadi. Syamsul ingat, saat bermain di Niac Mitra sekitar 1979-1980, dirinya berkejar-kejaran dengan rekannya, Joko Malis, dalam pengumpulan gol. Posisinya sangat dekat.

Namun, kata Syamsul, baik dirinya maupun Joko tidak egois. Kalau Joko memiliki posisi yang lebih baik untuk bisa mencetak gol, Syamsul akan mengumpankan bola. Begitu juga sebaliknya.

''Akhirnya saya mencetak 30 gol dan Joko 28 gol. Tidak ada persaingan, semuanya untuk tim,'' tegasnya.

Syamsul memang terkenal sebagai bomber haus gol. Dia juga tahu bahwa waktu itu pers menjulukinya sebagai si Kepala Emas. Syamsul paham bahwa kepala merupakan kelebihannya. Namun, kemampuan itu tidak bisa muncul jika tidak dibarengi dengan keberanian.

''Saya pernah menyundul bola hanya setinggi pinggang. Letaknya pas di garis luar kotak penalti dan ternyata masuk. Jauh sekali, sangat manis. Saya tidak pernah lupa itu,'' jelasnya.

Kakek satu cucu itu menambahkan, dirinya sebetulnya ingin mengajarkan teknik-teknik bermain bola kepada para pemain muda. Karena tidak bisa mengkritik dan marah, niat tersebut terkubur sampai sekarang.

Syamsul mengatakan saat ini hanya berada di rumah, mengurus cucu, dan merawat burung. Meski, dia masih sering bertemu dengan mantan pemain. Syamsul juga pernah memiliki bisnis angkutan kota. Ketika ditanya lebih lanjut soal itu, Syamsul mengelak

Inilah Sepak Bola Indonesia

Inilah Sepak Bola Indonesia
PALEMBANG - Pembantaian terjadi di Gelora Sriwijaya, Jakaba­ring, Palembang. Tuan rumah Sriwijaya FC menang 10-0 (9-0) atas PS Mojokerto Putra (PSMP) di grup J Piala Indonesia 2010 kemarin (3/6). Gol Sriwijaya dicetak Obiora Ri­chard (7', 15', 22', dan 27') , Zah Ra­­han (18'), Arif Suyono (20'), Tony Sucipto (32'), Amirul Mukminin (42'), Keith Kayamba Gumbs (46'), serta Rachmat "Poci" Rivai (91').

Dengan kemenangan itu, Sriwijaya merebut tiket delapan besar dan mendampingi Per­­sija Jakarta. "Ka­­mi bersyukur de­ngan ha­sil yang luar biasa ini. Mudah-mudahan ka­mi bisa menjalani per­tandingan selanjutnya dengan baik," kata pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan kemarin.

Pelatih PSMP Suwandi H.S. me­ngatakan sangat kecewa de­ngan kekalahan telak timnya. Mes­ki demikian, dia menerima hasil itu dengan lapang dada. "Ka­mi sudah se­ming­gu tidak latihan. Kualitas kami juga kalah oleh Sriwijaya," ujar dia.

Kemenangan Sriwijaya tersebut juga ditanggapi oleh Benny Dolo. Pelatih Persija Jakarta yang akrab dipanggil Bendol itu ter­senyum saat Radar Solo (Jawa Pos) menga­barkan skor di Palembang. "Ya, inilah sepak bola Indonesia," tuturnya.

Dia memantau hasil sementara laga Sriwijaya saat jeda. Meski sudah mengetahui hasil sementara Sriwijaya, Bendol merahasiakan skor tersebut kepada pemainnya. "Kalau me­reka tahu, pasti hancur mental mereka. Apa­lagi, kondisi mental anak-anak sedang drop se­telah dikalahkan Arema beberapa waktu lalu. Ka­re­na itu, saya tak memberi tahu pe­main," terang dia.

Bendol memang mengambil keputusan tepat. Sebab, jika pemainnya tahu dan Persisam bisa menyamakan kedudukan, mental Macan Kemayoran -julukan Persija- bakal drop. Jika laga ber­akhir seri, Persisam yang berhak maju ke delapan besar mendam­pingi Sriwijaya karena unggul se­lisih gol.

kemenangan Pertama Banyuwangi Putra

kemenangan Pertama Banyuwangi Putra
BANYUWANGI - Banyu­wangi Putra (BP) akhirnya mam­pu meraup keme­nang­an perdana dalam kompetisi Divisi III regio­nal Jawa Timur. Dalam laga yang diadakan di Stadion Dipo­ne­goro sore kemarin (3/6), tim besutan Ribut San­toso itu sukses membe­nam­kan la­wan­nya, PSIL Luma­jang, dengan skor tipis 1-0.

Pahlawan kemenangan BP layak disematkan kepada sang kapten Dodik Hariyanto. Gol heading pada injury time babak kedua memastikan BP meraih tiga angka perdana di kompetisi Divisi III musim ini.

Kemenangan ini sekaligus men­ja­di revans atas kekalahan yang dialami Dodik Hartyanto di pu­taran pertama lalu. Saat bertandang ke markas PSIL, BP dipaksa meng­akui keunggulan Agus Wahedi dkk dengan skor 1-2. Meski menang atas PSIL, BP be­lum beranjak dari juru kunci klasemen.

Kekalahan 1-0 oleh BP untuk se­men­tara membuat Bleduk Semeru -julukan PSIL- aman di posisi ketiga. Sedangkan posisi puncak tetap dikuasai PSSS Situ­bondo yang mampu menahan im­bang 1-1 Suryanaga Conection di laga sehari sebelumnya.

Kemenangan perdana BP diraih dengan susah payah. Serangan demi serangan yang dilakukan BP tak juga membuahkan hasil. Babak pertama pun berakhir dengan skor 0-0.

Memasuki babak kedua, tempo per­mainan meningkat. Namun, dua tim te­tap kesulitan membuat gol. Itu me­ning­katkan tensi para pemain. Emosi pemain BP ter­pan­cing. Sebab, mereka me­rasa pemain PSIL sering melakukan diving. Kapten PSIL Agus Wahedi nyaris dise­rang pemain BP karena dianggap mela­ku­kan diving. "Wasit buruk, pemain PSIL ben­turan dengan pemain BP Jeffy Wika. Petugas kea­manan pun turun ke lapangan untuk melerai.

Petaka bagi PSIL terjadi di ujung babak kedua. Tandukan Dodik Hari­yanto me­mas­tikan tiga angka penuh bagi BP. Gol itu disambut dengan sujud syu­kur oleh pe­main dan ofisial BP. Skor 1-0 untuk ke­menangan BP ber­­tahan sampai wasit Musa Amin meniup peluit panjang.

Sementara itu, Gresik Putra (Gestra) tak mau berleha-leha mes­kipun sudah berhasil meraih poin penuh saat tan­dang ke Perssu Sumenep. Mereka kini mem­per­­siapkan diri untuk me­nan­tang Perse Mo­jokerto pada Minggu men­datang (6/5).

Pelatih Gestra Rubiyanto menga­ta­kan sedang bingung me­nentukan skuad inti yang akan di­ba­wa ke Mojokerto. Pasalnya, da­lam pertan­dingan sebelumnya kom­posisi pemain yang ditu­run­kan menun­juk­kan kemampuan yang bagus.

''Padahal, mereka kan pemain peng­ganti. Soalnya, pemain inti kena aku­mu­lasi kartu. Tapi, seka­rang pemain inti bisa turun, me­re­ka juga bagus. Ini yang harus saya ramu lagi,'' terangnya