Thursday, December 30, 2010

Basuki Supartono Kuliahkan Tiga Dokter Palestina

[ Jum'at, 03 September 2010 ]
Basuki Supartono Kuliahkan Tiga Dokter Palestina
KESIBUKAN Chairman Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Basuki Supartono akhir-akhir ini makin bertambah. Selain memantau kegiatan BSMI, Basuki menemani tiga dokter asal Gaza, Palestina, menjalani prakuliah di Indonesia. "Mereka baru tiba di Indonesia sebulan lalu," kata Basuki kemarin (2/9).

Begitu sampai, ketiga mahasiswa tersebut harus menjalani program prakuliah, seperti kursus bahasa Indonesia selama enam bulan di UI. Karena itulah, dia mesti mendampingi mereka.

Menurut staf ahli menteri pemuda dan olahraga bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya itu, sudah lama dirinya menunggu kedatangan ketiga mahasiswa tersebut. ''Soalnya, program ini kami rencanakan sejak 1,5 tahun lalu,'' tuturnya.

Basuki mengatakan, BSMI memang memberikan beasiswa kepada ketiga dokter asal Palestina itu untuk mengambil kedokteran spesialis di UI dan UGM. Program itu terinspirasi pengalaman pribadinya. Yakni, menemukan ayah sahabat dari Aljazair yang memberikan bantuan medis sebelum Indonesia merdeka. ''Mereka tidak punya pamrih apa pun atas bantuan yang diberikan itu,'' ujarnya.

Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi itu mengaku sangat ingin membantu kesehatan warga yang berada di Jalur Gaza. Salah satu wujudnya adalah melalui program beasiswa tersebut. ''Mudah-mudahan ada manfaatnya,'' tambah Basuki yang sudah tiga kali pergi ke Gaza. (nuq/c2/ari)

 

Wednesday, December 29, 2010

Freddy Numberi Digoyang Isu Selingkuh

[ Jum'at, 03 September 2010 ]
Freddy Numberi Digoyang Isu Selingkuh
KETIKA akan mengikuti rapat kabinet di Kantor Presiden kemarin, tiba-tiba Menteri Perhubungan Freddy Numberi dicecar pertanyaan beberapa wartawan tentang isu selingkuhnya dengan wanita lain. Wanita yang diisukan itu adalah seorang reporter televisi berinisial RR.

Tapi, Freddy tak menanggapi cecaran pertanyaan wartawan tersebut. ''Enggak usah dikomentari lah itu,'' katanya sambil berlalu meninggalkan wartawan.

Istri Freddy Numberi, Annie, dikabarkan telah mengadu kepada Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono mengenai hubungan suaminya dengan RR. Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, presiden telah mendengar rumor mengenai anak buahnya tersebut. Namun, belum ada sikap dan klarifikasi dari kepala negara.

''Tentunya presiden sudah mendengar. Tapi, saya belum mendengar arahan langsung dari presiden. Saya juga belum bisa klarifikasi karena belum bilang ke ibu negara,'' kata Julian. (sof/c4/kum)

Tuesday, December 28, 2010

Bayi Nomor 4 di Nomor 10

[ Sabtu, 04 September 2010 ]
Bayi Nomor 4 di Nomor 10
PERDANA Menteri (PM) Inggris David Cameron, 43, sedang berbahagia. Istrinya, Samantha Gwendoline Sheffield, 39, melahirkan bayi perempuan pada 24 Agustus lalu. Kemarin (3/9) Cameron bersama istri membawa anak keempat mereka tersebut ke Downing Street 10, London (kediaman dan kantor PM Inggris).

Di luar bangunan itu, atau persis di depan pintu, pasangan tersebut berfoto bersama sang bayi. Mereka lantas menimang-nimang Florence Rose Endellion, nama si bayi, di anak tangga pintu masuk. Cameron bergurau bahwa dirinya telah mengganti popok sang bayi ratusan kali.

Tidak lama kemudian, Cameron membungkukkan badan dan mencium kening bayinya. Sang istri pun membenarkan bahwa kehadiran bayi itu membuat mereka terus terjaga.

Florence Rose Endellion lahir ketika Cameron dan keluarga berlibur di Cornwall, barat daya Inggris. Si bayi lahir dengan berat 2,7 kg lewat operasi caesar.

Cameron dan Samantha menikah pada 1 Juni 1996. Sebelumnya, mereka memiliki tiga anak. Yakni, Nancy Gwen, 6, dan Arthur Elwen, 4. Anak pertama mereka, Ivan Reginald, yang menderita kelumpuhan otak dan epilepsi akut, meninggal dunia pada Februari 2009 dalam usia enam tahun. (AFP/c1/dwi)

Monday, December 27, 2010

Harifin Andi Tumpa Tak Pernah Mudik

[ Sabtu, 04 September 2010 ]
Harifin Andi Tumpa Tak Pernah Mudik
KETIKA Lebaran nanti, Ketua Mahkamah Agung (MA) Harifin Andi Tumpa memilih tetap berada di Jakarta. Pria kelahiran 23 Februari 1942 itu tidak akan mudik ke kota asalnya di Soppeng, Sulawesi Selatan, atau tempat dia menghabiskan masa muda di Makassar. ''Lebaran di sini saja,'' ujar hakim agung tersebut setelah salat Jumat di gedung MA, Jakarta, kemarin (3/9).

Pengganti Bagir Manan yang menjabat sejak 15 Januari 2009 itu mengatakan tidak pernah mudik. Bukan tanpa alasan suami Herwati Sikki tersebut tidak mau pulang kampung. Di tanah kelahirannya, dia sudah tidak memiliki sanak saudara. ''Mau ketemu siapa di sana? Sudah tidak ada siapa-siapa lagi di sana. Lebih baik di sini saja. Biar keluarga yang datang,'' jelas pengadil yang diangkat menjadi hakim agung pada 14 September 2004 itu.

Kalaupun dia menyempatkan singgah di kampung asalnya suatu ketika, bapak tiga anak tersebut tidak pernah memiliki agenda khusus. Lulusan Universitas Leiden, Belanda, itu menyebut baru bisa berkunjung ke rumah (almarhum) orang tua ketika ada urusan pekerjaan. ''Saya baru pulang kalau kebetulan ada kunjungan kerja ke sana,'' jelas mantan wakil ketua MA Bidang Nonyudisial tersebut lantas tersenyum. (aga/c7/dwi)

Sunday, December 26, 2010

Linda Gumelar Ingatkan soal Ruang Menyusui

[ Minggu, 05 September 2010 ]
Linda Gumelar Ingatkan soal Ruang Menyusui
MENTERI Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar menyentil para pengusaha agar peduli kepada pekerjanya, terutama kalangan perempuan. Kepedulian itu bisa diwujudkan dengan menyediakan dan menyiapkan ruang khusus untuk menyusui serta tempat penitipan anak.

Sentilan tersebut dilontarkan menteri kelahiran Bandung, 15 November 1951, itu ketika meresmikan ruang menyusui (nursery room) dan penitipan anak (daycare) di Kantor PT Unilever Indonesia Tbk, Graha Unilever, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa lalu (31/8).

''Ada kewajiban yang harus dilakukan (pengusaha atau perusahaan, Red) terkait dengan pemenuhan hak menyusui bagi karyawan perempuan. Selain ruang menyusui, sepatutnya perusahaan menyediakan tempat penitipan anak,'' kata pemilik nama lengkap Linda Amalia Sari tersebut.

Mertua pebulu tangkis nasional Taufik Hidayat itu menyebut, dengan keberadaan fasilitas itu di perusahaan, karyawan perempuan pun bisa bekerja dengan tenang. Mereka juga tidak khawatir karena anaknya dijaga dengan baik.

Dia mengingatkan para pengusaha bahwa kementerian yang dipimpinnya, bersama Kemenakertrans dan Kemenkes, sudah menerbitkan peraturan bersama tentang pemberian air susu ibu (ASI) selama masa kerja bagi karyawan perempuan.

"Itu memberikan kesempatan untuk menyusui atau memerah ASI selama jam kerja dan menyimpan untuk diberikan kepada anaknya,'' tuturnya. (zul/c7/dwi)

Saturday, December 25, 2010

Kabupaten Jombang Peraih Award Kategori Khusus Sanitasi

Kabupaten Jombang Peraih Award Kategori Khusus Sanitasi
Jombang meraih penghargaan tertinggi parameter khusus sanitasi dalam pergelaran Otonomi Awards 2010. Apa yang menonjol sehingga Jombang menang? Berikut ulasan WAWAN SOBARI, peneliti The Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi (JPIP).

---

PADA 1970-an, strategi pembangunan sanitasi lingkungan, khususnya di kawasan pedesaan, mengandalkan subsidi konstruksi fisik. Pemerintah pusat dan daerah memberikan stimulan berupa bangunan jamban keluarga secara cuma-cuma kepada masyarakat. Kemudian, mereka membangun ribuan fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus). Maka, keberhasilan itu diukur berdasar kuantitas pembangunan fisik fasilitas sanitasi tersebut.

Faktanya, prevalensi penyakit diare, tifus, polio, dan cacingan di masyarakat masih cukup tinggi. Direktorat Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan merilis hasil survei nasional pada 2006. Salah satunya berkaitan dengan kematian anak yang berusia kurang dari tiga tahun karena diare. Korban penyakit tersebut sekitar 100 ribu anak per tahun.

Kementerian Kesehatan menyebutkan pula, pada 2007 sekitar 35,3 persen penduduk Indonesia terkena cacingan. Salah satu penyebabnya terungkap dari paparan Economic Impacts of Sanitation in Southeast Asia yang diterbitkan pada November 2007. Terdapat sekitar 94 juta orang di negeri ini yang belum mampu mengakses jamban sehat. Sebanyak 60 persen dari jumlah tersebut berada di pedesaan. Mereka akhirnya terpaksa buang air besar (BAB) di tempat-tempat yang tidak semestinya. Misalnya, sungai, danau, laut, dan daratan.

Dua fakta tersebut menunjukkan kondisi ironis. Di satu sisi, pemerintah berupaya membuatkan jamban. Di sisi lain, masih banyak yang belum mampu mengakses jamban sehat. Belum lagi tingginya penyakit yang diderita masyarakat karena sistem sanitasi yang buruk. Artinya, terdapat persoalan dalam penyadaran masyarakat agar tidak BAB di sembarang tempat.

Fakta itu juga dihadapi Pemkab Jombang. Mereka menyadari, diperlukan perubahan pendekatan untuk memperbaiki kebiasaan buruk masyarakat tersebut. Untuk itu, sejak 2008 Dinkes Jombang didukung sejumlah organisasi berbasis masyarakat mengubah pendekatan pembangunan sanitasi. Mereka memiliki program peningkatan kesadaran bersanitasi sehat.

Pemkab menerapkan tujuh strategi yang diadopsi dari pendekatan sanitasi total dan pemasaran sanitasi (SToPS). Pertama, menerbitkan SK Bupati Nomor 188.4.45/151 A/415.12/2008 tentang Strategi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Kabupaten Jombang. Tujuannya, memberikan payung hukum dan melindungi keberlangsungan program itu. Surat tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan penerbitan SK camat dan kepala desa.

Kedua, memicu kesadaran masyarakat desa akan sanitasi lewat sistem cluster. Caranya, diadakan kegiatan penyadaran masyarakat secara partisipatif mengenai dampak sanitasi yang buruk dan pentingnya menggunakan jamban sehat. Sistem cluster tersebut ditentukan berdasar wilayah kerja puskesmas. Tujuannya, program terus berjalan hingga masyarakat desa-desa yang dipicu terbebas dari kebiasaan BAB sembarangan (open defecation free/ODF).

Ketiga, menggunakan media promosi cetak dan elektronik untuk percepatan ODF. Promosi bertujuan memperluas kampanye sanitasi sehat dan ODF ke seluruh wilayah Kabupaten Jombang. Dinkes berinisiatif bekerja sama dengan media cetak lokal untuk mempercepat ekspos keberhasilan ODF di tingkat komunitas sehingga bisa memicu komunitas lain.

Kerja sama dengan media elektronik berbentuk penyiaran tentang spot ODF dan dialog interaktif setiap Rabu pukul 08.00-09.00 di dua radio lokal. Pada 2008, dua radio tersebut menyiarkan progam itu secara cuma-cuma. Kemudian, mulai 2009, salah satu radio dan media cetak lokal tersebut bekerja sama dengan rate 50 persen.

Keempat, dinkes dan puskesmas berupaya membangun jejaring suplai material dengan toko bahan bangunan dan lembaga keuangan. Upaya itu berbentuk kerja sama untuk meringankan beban masyarakat dalam pembangunan jamban. Dalam kerja sama tersebut, toko material sepakat menyediakan bahan baku pembuatan jamban dengan harga diskon. Bahkan, masyarakat bisa membayar material itu dengan cara mengangsur.

Jejaring dengan lembaga keuangan baru dirintis pada 2009 melalui kerja sama dengan salah satu koperasi di Jombang. Koperasi tersebut membayar bahan bangunan yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk membuat jamban kepada toko material. Masyarakat kemudian mengangsur biaya material itu kepada koperasi.

Kelima, memicu kesadaran bersanitasi sehat di sekolah-sekolah. Kegiatan tersebut diawali dengan upaya-upaya ODF di sekolah-sekolah wilayah pemicuan. Caranya, saat pertemuan para kepala sekolah, ada jadwal untuk sosialisasi program itu. Selain penyadaran masyarakat akan jamban sehat, dinas menyosialisasikan cuci tangan dengan sabun melalui guru UKS. Selain itu, setiap murid diberi formulir untuk mendata lima kepala keluarga. Tujuannya, diketahui jumlah warga yang memiliki jamban.

Keenam, mengembangkan sistem kompetisi. Upaya tersebut dilakukan di tingkat kecamatan dan desa. Dalam setiap sosialisasi, wakil dusun menceritakan keberhasilan upaya-upaya ODF. Puncaknya, kompetisi dihelat pada tingkat kecamatan melalui pameran capaian ODF setiap desa. Selain itu, pemkab memberikan insentif sosial berupa komitmen bupati untuk hadir pada setiap deklarasi desa ODF.

Terakhir, mengembangkan sistem monitoring serta evaluasi yang terstruktur dan berjenjang. Maksudnya, ada kegiatan monitoring dan kajian pencapaian ODF mulai tingkat dusun hingga kabupaten setiap dua minggu. Awalnya, kader sanitasi di tingkat dusun melaporkan capaian ODF tiap desa kepada fasilitator puskesmas. Lalu, puskesmas melapor kepada kecamatan dan dinkes.

Salah satu strategi terbaru pemicuan kesadaran bersanitasi sehat dikembangkan melalui pergelaran drama komedi Opera van Jamban. Drama itu merupakan kreasi sejumlah sanitarian dan staf Dinkes Jombang untuk promosi kesehatan, khususnya sanitasi. Opera van Jamban merupakan parodi opera serupa yang ditayangkan oleh salah satu TV swasta nasional.

Dalam setiap pementasan, dilibatkan beberapa pemain. Antara lain, warga yang sering BAB sembarangan, kepala dusun, sanitarian, dan pemilik toko material. Untuk memperlihatkan kesenian yang profesional, pemain mengenakan kostum khusus yang mencerminkan ketokohan masing-masing.

Semua strategi dan inovasi program sanitasi tersebut bermuara pada target Pemkab Jombang. Yakni, mewujudkan Jombang 100 persen mencapai ODF pada 2014. (*)

Friday, December 24, 2010

Harian Fajar Melapor Biang Kerusuhan ke Polda Sulsel

[ Sabtu, 04 September 2010 ]

Buntut Keributan pada Diskusi Publik Karebosi

MAKASSAR - Harian Fajar melapor ke Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) kemarin (3/9). Mereka melaporkan kekerasan dan keributan yang terjadi dalam diskusi publik Karebosi sebagai Meeting Point di Studio Mini Redaksi Fajar, Selasa (31/8).

Laporan itu diserahkan Wakil Pemimpin Redaksi Harian Fajar Muhammad Yusuf A.R., Redaktur Pelaksana Uslimin dan Silahuddin Genda, serta penasihat hukum PT Media Fajar Grup Ridwan Jhony Silamma. Laporan tersebut tercatat dalam nomor LPB/227/IX/2010/SPK.

Di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Sulsel, wakil Harian Fajar diterima Kepala SPK B Inspektur Polisi Dua Muhammad Sukri. Sebelum resmi melapor, Harian Fajar diterima Direktur Reserse dan Kriminal Polda Sulsel Komisaris Besar Polisi Syamsuddin Yunus yang didampingi Kasat I Pidum AKBP Heri Tri Maryadi.

Empat loyalis Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin dianggap sebagai biang kerusuhan dalam diskusi tersebut. Mereka adalah Sugali Halim, Atto Suharto, Japri Y. Timbo, dan Syaiful Islam. Sebelumnya, mereka juga dilaporkan karena mengeroyok peserta diskusi, Mayzir Yulanwar.

''Kami tidak bisa menerima ulah mereka. Peserta diskusi diserang dan diskusi yang kami gelar di ruang redaksi dikacaukan. Kami punya bukti gambar dan video,'' tutur Wapemred Harian Fajar Yusuf A.R.

Menurut penanggung jawab diskusi publik Karebosi, Uslimin, pelaku yang merupakan orang dekat wali kota sejak awal beriktikad buruk. Mereka berteriak-teriak, berdiri, duduk di atas meja, dan merebut mikrofon yang dipegang peserta diskusi. ''Seorang pembicara sempat terjerembap ke lantai karena mencoba menghalangi perusuh yang ingin memukul peserta diskusi dengan kursi,'' ungkapnya.

Penasihat Hukum PT Media Fajar Grup Ridwan Jhony Silamma menilai, tindakan itu mencederai demokrasi dan tergolong menghalang-halangi tugas jurnalistik. ''Pelaku harus dijerat pasal 4 UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers,'' tegasnya.

Direktur Reskrim Polda Sulsel Syamsuddin Yunus berjanji menindaklanjuti laporan tersebut. Dia langsung memerintah Kasat I Heri Tri Maryadi untuk menangani kasus itu. (ram/jpnn/c5/soe)

Thursday, December 23, 2010

Bocah SD asal Semarang Dua Kali Diculik


Dipaksa Mengemis, Baru Empat Hari Ditemukan Hilang Lagi

SEMARANG - Berita penculikan anak kian sering terjadi belakangan. Untuk apa? Di film, penculik anak biasanya meminta tebusan uang dalam jumlah besar kepada orang tua si bocah. Di Semarang lain. Anak-anak diculik untuk dijadikan pengemis.

Paling tidak, itulah yang dialami Deva Bagas Saputra, 11, siswa SDN 3 Candisari, Semarang. Putra sulung Sri Mujiati, 40, warga Lamper Tengah, Semarang, tersebut dua kali diculik. Terakhir, Deva menghilang sejak Senin (30/8). Adiknya mengatakan, Deva dijemput dua lelaki di sekolah.

Kemarin (3/9) Sri melapor ke Polrestabes Semarang. Kepada polisi, Sri menunjukkan foto anaknya yang diduga diculik. Sri mengatakan, penculikan terhadap anaknya tersebut merupakan yang kedua. Pada 12 Agustus, anaknya pernah diculik kawanan pemuda.

''Waktu itu anak saya pamitan beli es dawet. Tapi, dia tidak kembali. Dua minggu kemudian, anak saya itu tanpa sengaja ditemukan saudara saya yang bertugas di Koramil Lamper Tengah," tutur Sri.

Saat ditemukan pada 26 Agustus, Deva mengemis di deretan toko di Jalan Tentara Pelajar, Semarang. ''Kata anak saya, tiap hari dia harus bekerja sebagai pengemis atau pengamen di jalanan. Kalau tidak mau, dia dipukuli. Sore dia harus setor. Orang yang dia setori itu memberinya Rp 1.000," tutur Sri.

Selama penculikan, Deva tidur bersama anak-anak lain di sebuah rumah petak di kawasan Pasar Bulu. ''Dia bilang tidurnya di rumah petak dan di sana banyak anak lain. Pada pukul 24.00, anak-anak itu diberi makan, tapi tidak boleh mandi," cerita Sri.

Belum lama Sri dan Deva berkumpul, si kecil kembali hilang. Deva diduga diculik lagi sepulang sekolah, saat Sri terlambat menjemput. ''Kebetulan, adiknya sekolah di SD yang sama. Waktu itu saya terlambat menjemput. Sampai di sekolah, yang ada hanya adiknya, Yuniar Cindy Cintiya. Dia bilang kakaknya dijemput dua laki-laki, yang satu gemuk, lainnya kurus. Mereka mengaku teman dekat saya," tutur Sri.

Sejak itu Sri berusaha mencari anaknya tersebut dengan menyusuri traffic light dan pasar-pasar. ''Waktu saya tanya ke pedagang di Pasar Bulu, banyak yang tahu anak saya. Saya diberi ancar-ancar agar mencari anak saya pada pukul 17.00 hingga pukul 21.00. Tapi, sampai sekarang dia belum saya temukan," tutur Sri sembari menangis.

Selain melapor ke polisi, Sri meminta warga yang melihat Deva secepatnya melapor ke polisi atau menghubunginya. (tah/jpnn/c7/soe)

Wednesday, December 22, 2010

Mumi Wim Motok Mabel Dirawat dengan Baik Penjaganya

Mumi Wim Motok Mabel Dirawat dengan Baik Penjaganya
MUMI Wim Motok Mabel, bisa jadi, paling sering dikunjungi wisatawan. Tapi, mumi di Desa Yiwika, Distrik Urulu, Wamena, Papua, itu bukan satu-satunya mumi di Wamena.

''Di Wamena ada beberapa tempat lain yang juga memiliki mumi. Yakni, Aikima, Kurulu, Asologaima, dan Anggruk. Tapi, memang, yang paling sering dikunjungi adalah mumi Wim Motok Mabel di Kurulu. Sebab, mumi Wim Motok Mabel dirawat dengan baik oleh penjaganya," jelas Kepala Bidang Sarana dan Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya Marthen Yadlogon Medlama.

Wim Motok Mabel, kata Marthen, adalah kepala suku besar yang berjuang membela rakyat. Menjelang ajal, dia meminta mayatnya diawetkan. ''Wim Motok Mabel meminta jasadnya dikeringkan supaya generasi mendatang bisa mengingat perjuangannya. Menurut keterangan yang saya peroleh, dia merupakan generasi ketujuh dan usianya 300 tahun lebih," katanya.

Keberadaan mumi itu, lanjut Marthen, membuat Wamena menjadi incaran wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. ''Yang datang ke sini kebanyakan turis dari Jakarta. Paling ramai Agustus," ujarnya.

Para pejabat yang punya agenda kunjungan kerja ke Wamena biasanya juga tertarik melihat perkampungan mumi tersebut. ''Yang pernah ke sana, antara lain, Gubernur Papua Barnabas Suebu, Kapolda Papua Irjen Pol Bekto Suprapto, dan Pangdam VII/Cenderawasih. Duta besar beberapa negara tetangga pernah ke sini, demikian juga pejabat pusat," kata Marthen.

Wisatawan mancanegara yang datang ke Wamena paling banyak dari Eropa, Amerika, Jepang, dan Australia. ''Mereka umumnya datang hanya untuk melihat mumi," tambahnya.

Karena besarnya minat terhadap mumi tersebut, ada niat membangun museum khusus mumi. ''Di dunia ini, mumi kan hanya ada di Mesir dan Wamena. Karena itu, kami ingin ada museum khusus mumi. Nanti mumi disimpan di sana. Pengunjung bisa melihatnya tapi tidak bisa mengambil gambar," jelasnya. (lmn/jpnn/c7/soe

Tuesday, December 21, 2010

Surat Bagong ke Siti Nurhaliza

[ Minggu, 05 September 2010 ]
Surat Bagong ke Siti Nurhaliza
APA kabar Mak Cik Siti? Nderek nepangaken olo tanpo rupi, nama awak Bagong. Di daerah Banyumas orang menyebut saye Bawor. Orang Sunda manggilnya Cepot. Tak ape, tiga-tiganya tetep orang yang sama kok. Yaitu awak, orang yang sekarang sedang surat-suratan ke Mak Cik. Kabar Sampeyan baik-baik saja kan? Sudah lama lho sejak Mak Cik Siti menikah itu saye tak menyimak lagu Mak Cik. Judulnya Bukan Cinta Biasa.

Kapan album baru terbit?

O ya, sehari-hari awak bekerje sebagai ponokawan. Ponokawan itu semacam TKI di tanah Mak Cik. Abdi. Pembantu. Atau batur yaitu ''pangemBATing catUR''. Maksudnya tempat juragan curhat. Juragan saye Raden Arjuna namanya. Aliasnya ya Ndoro Permadi.

Sekarang awak sedang risau, Mak Cik. Ndoro Permadi curhat dan ngomel-ngomel terus. Pak Cik Permadi berkate, Presiden SBY lembek, memble. Berhadap-hadapan dengan Malaysia Presiden SBY tidak menjunjung harkat dan martabat kedaulatan Indonesia.

Ah, Mak Cik, awak sebagai batur, sebagai pangembating catur, tak mampulah menjawab ape-ape tatkale Pak Cik Permadi mengajak catur atau mengajak saye bicare soal yang beret-beret itu. Coba seumpame yang ditanya oleh Pak Cik itu masa'alah lagu-lagu Mak Cik, wah saye pasti sanggup menjawab di luar kepale.

Lagu itu tidak dibuka dengan bonang atau rebab kan, tapi khas Melayu dibuka akordeon kan? Iya, bener, Mak Cik, awak ingat betul. Akodeon. Seperti lagu-lagu gambus zaman dulu. Lalu mulailah Mak Cik berdendang:

Begitu banyak cerita

Ada suka ada duka

Cinta yang ingin kutulis

Bukanlah cinta biasa....

Dua keyakinan beda

Masalah pun tak sama...

Ooo...Mak Cik, Mak Cik, bener kan kira-kira seperti itu syairnya? Aduh kenapa Mak Cik Siti tidak muncul di Mabes TNI di Cilangkap pas buka puasa itu? Awak sudah menanti-nanti lho. Kakak saye sesama ponokawan, Gareng dan Petruk, bilang katanya Mak Cik mau menyanyi di situ. Kata mereka Mak Cik akan duet dengan Pak SBY setelah presiden kami berpidato tentang Malaysia di markas besar tentara Nusantara itu. Wah Mak Cik takabur ya mentang-mentang sekarang sudah dapat suami kaya raya? Kenapa sih ndak jadi hadir? Atau Gareng dan Petruk membohongi saye?

Aduh, Mak Ciiiiik, Mak Cik....padahal pasti bagus andai Mak Cik berduet dengan Pak SBY di bagian reffrain lagu Bukan Cinta Biasa: Cintaku bukan di atas kertas...Cintaku getaran yang sama...Tak perlu dipaksa...Tak perlu dicari...Kerna kuyakin ada jawabnya Oooooh....

Wah, hmmm....Juragan saye Permadi pasti keplok-keplok terpesona. Tokoh PDI-P yang bertransmigrasi ke Gerindra itu pasti tak akan bilang lagi bahwa presiden kami lembek, memble, dan tak ada gereget...Kesyahduan duet antara penyanyi negeri jiran dan penyanyi asal Pacitan, yakin akan membuat ndoro saye Permadi tak akan lagi mengulang-ulang kata ''Ganyang Malaysia''. Kata Kang Gareng, dulu itu kerap dipekikkan oleh Bung Karno.

Makanya, kenapa sih Mak Cik nggak jadi hadir di bumi keprajuritan Cilangkap?

***

Dato' Siti Nurhaliza yang saye cintai, perempuan serumpun yang awak kagumi.

Kenapa surat ini saye tulis kepada Dato', seorang perempuan, bukan kepada Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Abdul Razak, seorang lelaki? Karena awak sangat kagum kepada wanita. Awak sangat risau mendengar wanita dilecehkan. Coba dengar pesan SMS yang masuk ke HP Jenderal Purnawirawan Endiartono Sutarto, mantan Panglima TNI, itu lho komisaris utama Pertamina yang mundur karena menilai Pertamina tidak pro-rakyat. Kata SMS tersebut, kalau pidato Pak SBY lemah dan tidak tegas seperti itu mestinya jangan diucapkan di Mabes TNI Cilangkap. Sampaikan saja di gedung wanita!

Lho? Wanita kan nggak harus lemah gemulai. Lihatlah Dewi Kunti. Perempuan ini sangat kuat dan tabah. Kunti selalu menemani dan membesar-besarkan hati anak-anaknya, para Pandawa. Tanpa Kunti, Pandawa akan lunglai ketika menjalani pengasingan 12 tahun di rimba belantara. Dewi Larasati dan Dewi Srikandi dengan keahlian panahnya mampu tampil sebagai pahlawan tempur.

Dewi Supraba maju lebih dahulu menghadapi raksasa sakti, Prabu Niwatakawaca. Dia selidik lebih dahulu rahasia kesaktian orang nomor satu di Kerajaan Hima Himantaka itu. Baru setelah itu Permadi sanggup menaklukkan Niwatakawaca.

Dan masih banyak wanita perkasa lainnya...

Lihat. Betapa tangguhnya perempuan, Mak Cik. Betapa kuasanya wanita, Mak Cik. Karena itu, jangan ada lagi yang pernah kirim SMS ke Jenderal Endiartono Sutarto bahwa pidato yang lemah gemulai seyogyanya tidak disampaikan di markas besar tentara, tetapi di gedung wanita. Dan karena itu, Mak Cik, saye tulis surat ini kehadapan Mak Cik, bukan kepada Najib Tun Razak. Keturunan ke-19 Raja Gowa di Nusantara itu kan hanyalah seorang lelaki.

***

Dato' Siti Nurhaliza yang saye cintai, perempuan serumpun yang awak kagumi.

Sebetulnya saye tidak suka perang. Tapi kisah-kisah cinta kadang jadi lebih menarik kalau berlangsung di dalam perang. Banyak film-film Hollywood tentang Perang Dunia I dan II, yang mengangkat kisah asmara dua insan dari dua negara yang sedang bertempur.

Ooo...Dato'...Betapa makin indahnya kisah cinta Permadi dengan kekasih gelapnya, Dewi Banuwati, ketika meletus perang Pandawa-Kurawa, yaitu Perang Baratayuda di Tegal Kuru Setra. Banuwati yang bersuamikan Raja Kurawa, Duryudana, tak bisa menyembunyikan rasa pilunya ketika Abimanyu, anak Arjuna, tewas dikeroyok dan tertancap panah para Kurawa hingga jasad Abimanyu bagaikan landak.

Aaaah...Dato'...Dato'...Terbayang jika perang meletus di antara Indonesia-Malaysia. Malaysia yang lebih kaya dan canggih alat tempurnya sudah masuk sampai tanah Priangan, lalu awak terluka, berdarah. Dato' Siti lantas terbang dari Kuala Lumpur naik Hercules, datang membalut luka saye dengan saputangan Dato'. Sembari Dato' menyenandungkan lagu-lagu perjuangan tempo doeloe:

Saputangaaan sutra putih dihiasi bunga warna... lambang kasiiih jaya sakti di selatan Bandung Raya... Selamat jalan, s'lamat berjuang, Baaandung Selatan jangan diluuupakan....

Oooo...Andai terjadi sebaliknya, Mak Cik, andai malah kami yang mampu merangsek ke Sarawak, Sabah, hingga menembus jantung Kuala Lumpur... Lalu Mak Cik terluka, janganlah Mak Cik cemas. Perih di luka Mak Cik akan kami hentikan dengan perban Saputangan dari Bandung Selatan...

Saye serius, Mak Cik. Tidakkah Mak Cik merase bahwa surat saye memang amat serius? Lebih serius dari nota protes Menlu Marty Natalegawa.

***

Dato' Siti Nurhaliza yang saye cintai, perempuan serumpun yang awak kagumi.

Sebagai Bagong seharusnya saye lugu. Maaf kalau surat ini tidak lugu lagi, mungkin karena saye sudah kena hipnotis. Sekarang banyak ahli hipnotis beroperasi di Nusantara untuk nyopet, nipu, dan lain-lain. Orang-orang Turki saja pada main hipnotis di sini. Dulu kan yang dikenal ahli hipnotis cuma Raden Jayajatra, saudaranya Bima. Lalu Raden Kartamarma, juru tulis di Astina. Lalu Raden Aswatama, putra Pandita Durna. Yang paling top adalah Batari Durga.

Sekarang ahli hipnotis sudah semakin banyak dan ndak jelas. Masyarakat kami sudah ndak sadar kalau mereka sudah rata terlanda hipnotis. Mereka salut KPK menetapkan 26 lebih anggota DPR jadi tersangka penerima suap pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia Miranda Goeltom. Saking sudah terhipnotis, masyarakat nggak merasa aneh bahwa penerima suap diusut tapi penyuapnya nggak diperkarakan.

Itulah, Mak Cik, orang kalau sudah kena hipnotis. Jadi linglung. Batari Durga juga menghipnotis saye agar menjadi linglung, tapi dia lupa bahwa saye anaknya Semar. Semar sudah kasih jimat ke saye. Namanya mantram Al Rommi Rafaeli bin Corbuzier bin Uya bin Mustajab. Khasiatnya, setiap Bagong dihipnotis, Bagong menjadi tidak lugu lagi.

Itulah, Mak Cik, tidak lugu lagi, situasi jiwa saye ketika saye tulis surat ini ke Mak Cik.

Dalam perang nanti, dibalut lukanya oleh kekasih tentu indah. Tetapi lebih indah lagi kalau dengan lagu yang sama, ternyata justru saye yang membalut luka Mak Cik di reruntuhan Menara Petronas di Kuala Lumpur.

Rp 1,6 triliun cukup untuk memulangkan 2 juta lebih TKI di Malaysia, memberi mereka modal awal bekerja di sini, dan untuk sedikit bekal para sukarelawan bergerak ke tapal batas, daripada untuk pembangunan gedung DPR.

Sekian, Mak Cik. Perban cinta di Kuala Lumpur nanti itu adalah janji yang saye bawe mati. (*)

*) Sujiwo Tejo tinggal di www.sujiwotejo.com

Monday, December 20, 2010

Shio 05 September 2010

Shio 05 September 2010
Oleh Drs Wibisono

Tikus (1948, 1960, 1972, 1986)

Kondisi baik. Perbedaan pandangan dengan orang lain adalah hal lumrah. Tak perlu terlalu diambil hati, berusahalah untuk tetap bijaksana dan bersikap netral. Keuangan tidak ada masalah berarti yang bisa membuat kondisi keuangan merosot. Kesehatan hati-hati, berat badan semakin jauh dari ideal. Asmara apabila bisa saling memahami, tak akan ada masalah yang perlu dicemaskan.

Kerbau (1949, 1961, 1985, 1997)

Kondisi buruk. Situasi dan kondisi kurang mendukung program dan rencana kerja. Terlalu banyak rintangan tak terduga. Lebih baik fokus pada pekerjaan utama dan proyek yang sudah jalan. Keuangan tunda mengambil keputusan terkait pengeluaran uang. Kesehatan olahraga (beban) berat sebisa mungkin dihindari untuk sementara. Asmara tak ada gunanya terus ngotot ingin menang sendiri.

Macan (1950, 1962, 1974, 1986, 1998)

Kondisi cukup baik. Sesuaikan diri terhadap arah angin. Tak perlu memaksakan kehendak karena belum ada kepastian. Yang penting jangan salah mengartikan dorongan positif dari teman. Keuangan perhitungan harus realistis dan tak mengada-ada. Kesehatan kondisi tubuh semakin baik dan sehat, tak perlu cemas. Asmara pilihlah kata-kata lembut, maka lunaklah hatinya.

Kelinci (1951, 1963, 1975, 1987)

Kondisi cukup baik. Jangan dibiasakan bertindak tanpa perencanaan. Langkah ke depan makin terbuka, namun hasilnya bergantung bagaimana cara kerja dan motivasi yang tertanam. Keuangan pengeluaran cukup tinggi, tapi pemasukan masih cukup lancar. Kesehatan kurang seimbang antara beban kerja dan porsi tidur. Asmara jangan menuruti ego dan keras kepala.

Naga (1952, 1964, 1976, 2000)

Kondisi cukup baik. Buang jauh-jauh keinginan yang aneh-aneh. Di sisi lain, ada saja yang bikin gara-gara. Tapi tenang saja, tak perlu ditanggapi karena mereka sebenarnya hanya iri. Keuangan pemasukan mulai lancar. Bila ada peluang, jangan ragu berinvestasi. Kesehatan sakit kepala yang datang dan pergi tak bisa disepelekan. Asmara persoalan ini sebenarnya kecil. Jelaskan kepadanya secara terus terang.

Ular (1953, 1965, 1977)

Kondisi cukup baik. Tak mudah meraih sukses. Apalagi, hasil yang ada masih jauh dari standar yang sudah ditetapkan. Walau begitu, tak perlu berprasangka macam-macam kepada orang lain. Keuangan pemasukan masih jauh dari harapan, tapi setidaknya kondisi mulai membaik. Kesehatan terus patuhi petunjuk dokter dan jangan melanggarnya. Asmara imbangi sifat kerasnya dengan kelembutan.

Kuda (1954, 1966, 1978)

Kondisi baik. Banyak kejutan positif, walau masih ada yang merasa tak simpati. Jika merasa kebingungan, sebaiknya cari jawaban dengan cara bijaksana. Keuangan aliran pemasukan tetap lancar. Bila ada tawaran, segeralah ditindaklanjuti. Kesehatan pola makan yang mulai berlebihan sebaiknya diperhatikan. Asmara tak sulit mewujudkan harapan dan impian asalkan terjalin kerja sama.

Kambing (1955, 1967, 1979)

Kondisi baik. Jangan terlena berbagai strategi yang dilakukan kompetitor, meski dipayungi kemujuran. Jaga emosi, tak perlu menanggapi omongan yang menyakitkan hati. Keuangan jaga dan kendalikan keinginan membeli sembarang barang. Kesehatan gangguan pencernaan masih menjadi ancaman yang harus diwaspadai. Asmara api cemburu harus dipadamkan. Jelaskan situasi yang sesungguhnya.

Monyet (1956, 1968, 1980)

Kondisi baik. Inilah kesempatan untuk mengambil hati atasan mumpung situasi dan kondisi sangat mendukung. Tingkatkan kinerja agar hasil kerja lebih baik lagi. Keuangan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hobi. Kesehatan pada performa puncak sehingga bisa bekerja lebih tenang. Asmara dinginnya hati si dia bisa mencair hanya dengan kasih sayang dan kata-kata lemah lembut.

Ayam (1957, 1969, 1981)

Kondisi cukup baik. Munculkan keberanian mengambil keputusan penting dan berisiko tinggi. Tak perlu bimbang melihat kesempatan. Ide dan gagasan yang muncul segera saja diangkat ke forum. Keuangan pemasukan lumayan lancar dan pengeluaran bisa diminimalkan. Kesehatan benar-benar sehat sehingga bisa bekerja dengan lebih konsentrasi. Asmara tak ada gunanya terus menentang segala keinginannya.

Anjing (1958, 1970, 1982)

Kondisi cukup baik. Suasana sudah cukup aman, tetapi sebenarnya masalah besar bisa setiap saat muncul. Ingat untuk selalu waspada. Jangan percaya gosip yang beredar sebelum tahu sendiri. Keuangan semakin sulit meredam nafsu belanja. Kesehatan waktu istirahat berkurang, padahal manfaatnya sangat besar untuk pemulihan. Asmara kalau ingin kembali kepadanya, akui kesalahan dulu.

Babi (1959,1971, 1983)

Kondisi baik. Jangan lupa diri. Walau suasana tampak tenang dan menggairahkan, sebaiknya kewaspadaaan tetaplah dijaga. Terus tunjukkan kemampuan. Keuangan pemasukan memang kurang lancar, tetapi kondisi keuangan relatif stabil. Kesehatan jangan biarkan hawa malas menurunkan daya tahan tubuh. Asmara waspadai datangnya orang ketiga.

Sunday, December 19, 2010

Kenapa Malaysia Arogan, Kenapa Kita Loyo

[ Minggu, 05 September 2010 ]
Kenapa Malaysia Arogan, Kenapa Kita Loyo
INGATAN terkuat saya mengenai Malaysia adalah fakta lucu yang tertanam di benak tentang bagaimana penyair mereka membaca puisi. Dalam pembicaraan berdua dengan Sapardi Djoko Damono saat kami pulang dari sebuah acara, dia bilang, ''Penyair Malaysia itu ajaib sekali, Lak. Pernah ada satu acara, mereka membaca puisi secara play back.''

Saya membayangkan mereka membaca puisi seperti dua remaja Bandung yang bergaya seolah-olah sedang menyanyikan lagu Keong Racun. Jadi, mereka merekam dulu pembacaan puisi mereka. Ketika acara tiba, mereka tinggal naik ke panggung, mulut mereka berkecumik, dan tangan mereka bergerak-gerak seperti berdeklamasi.

Tetapi, negeri play back itu kini sedang membangkitkan pertanyaan serius di benak saya. Mengapa Malaysia sekarang terasa arogan bagi kita? Atau, sebelum itu saya akan mengubah dulu pertanyaannya: Apakah kemelaratan membuat kita lemah? Kelihatannya ya.

Dalam pengalaman keseharian kita, orang-orang miskin lebih sering bersikap inferior terhadap orang-orang kaya. Koes Plus pernah menegaskan perasaan rendah diri orang melarat itu pada salah satu lagu Jawa mereka, ''Koyo ngene rasane, dadi wong ora nduwe, mrono-mrene diece karo kancane dhewe (Beginilah rasanya, jadi orang melarat, ke sana kemari diejek oleh teman-teman sendiri).

Lagu itu menyusup begitu saja di kepala saya ketika sekali lagi kita diece -diejek, direndahkan, atau diprovokasi?-oleh Malaysia. Yang sangat saya inginkan sekarang adalah mendengar Presiden SBY membuat satu pidato lagi yang mengguncangkan dunia, atau setidaknya mengguncangkan Malaysia. Pidato semacam itu mungkin cukup untuk membalas perlakuan mereka. Atau, kita mau perang betulan dengan tetangga serumpun yang sekarang suka memprovokasi tersebut?

Mungkin itu bukan pilihan yang menarik. Dengan kondisi yang lebih makmur dan korupsi yang tingkatnya sangat kecil jika dibandingkan dengan Indonesia, mereka memiliki kemampuan berbelanja alat-alat perang yang lebih baik daripada kita. Mungkin sekarang mereka memiliki beberapa puluh rudal yang dalam beberapa menit akan sanggup menghancurkan Jakarta. Jika itu terjadi, akan pindah ke mana ibu kota kita? Kembali ke Jogjakarta seperti zaman dulu atau memikirkan lagi kemungkinan untuk memindahkannya ke Jonggol?

Jangankan membuat pidato yang mengguncangkan Malaysia, presiden ternyata lebih berminat memberikan kuliah umum tentang tenaga kerja Indonesia di Malaysia yang jumlahnya 2 juta orang, tentang pelajar Indonesia di Malaysia yang jumlahnya 13.000, dan sebaliknya, pelajar Malaysia di Indonesia yang jumlahnya 6.000.

Apa yang bisa kita kaji dari kuliah umum presiden di Mabes TNI Angkatan Darat hari Rabu (1/9) itu? Sebuah fakta tentang kemunduran. Dulu Indonesia adalah semacam ''saudara tua'' bagi negeri jiran itu. Suatu hari pada masa kuliah, saya pernah bertanya kepada teman saya, mahasiswa dari Malaysia, mengapa memilih kuliah di UGM. Dia menjawab bahwa dirinya mendapatkan beasiswa dari negara. Di Malaysia, Indonesia adalah negara tujuan kedua bagi para pelajar yang hendak kuliah. Pilihan pertama adalah Inggris.

Sekarang situasinya berbalik. Menurut angka statistik yang disampaikan presiden, kita lebih banyak berguru ke sana. Di samping itu, Malaysia menjadi negara tujuan utama bagi para pembantu rumah tangga dan buruh karena negeri itu mampu membayar gaji jauh lebih tinggi ketimbang jika kita menjadi buruh atau pembantu rumah tangga di negeri sendiri. Karena itulah, sekalipun banyak cerita tentang pembantu yang disetrika oleh majikannya, orang seperti tidak kapok untuk berangkat ke Malaysia dan menjadi pembantu rumah tangga di sana. Sekalipun ada perlakuan yang tidak menyenangkan bagi para pendatang Indonesia, itu tak apa-apa. Di negeri sendiri perlakuan terhadap mereka toh tidak lebih baik. Maka, sama-sama tidak mendapatkan perlakuan yang baik, di Malaysia lebih mendingan karena bisa mendapatkan gaji lebih besar.

Di sela-sela kuliah umum statistik itu, presiden juga membuat pernyataan yang susah diuji kebenarannya dan saya kira cenderung memuji diri sendiri. Dia menyebut-nyebut tentang keprihatinan. ''Dan apa yang dilakukan oleh pemerintah sekarang dan ke depan ini sesungguhnya juga cerminan dari keprihatinan kita,'' katanya.

Apa yang dilakukan pemerintah sekarang ini dan ke depan yang merupakan cermin keprihatinan? Maksud saya, pemerintah melakukan apa yang mencerminkan keprihatinan bangsa? Perilaku seperti apa yang sudah ditunjukkan oleh aparat pemerintahan, misalnya, yang mencerminkan itu? Mungkin satu-satunya yang mencerminkan kemelaratan kita adalah kelembekan bersikap dan ketidakmampuan menegakkan kepala sendiri.

Ada hal yang sepertinya harus dirumuskan ulang tentang ''cerminan keprihatinan'' yang disampaikan oleh presiden.

Lebih dari itu, sebetulnya saya pribadi tidak ingin mendengarkan pidato bahwa pemerintah mencerminkan keprihatinan rakyat. Saya berpikir bahwa kita harus punya cara untuk membuat Malaysia jera. Itu mungkin pikiran yang muluk-muluk. Sebab, memuluskan perjanjian ekstradisi dengan Singapura saja kita gagal. Kita tak bisa berbuat apa-apa terhadap para koruptor yang melarikan uang curian mereka ke negeri mungil tersebut.

Menyangkut hubungan panas-dingin dengan Malaysia, masalah utama tampaknya bukanlah karena mereka merasa lebih kuat. Saya kira lebih tepat karena kita sendiri yang telah membikin diri sendiri patut diperlakukan seperti itu. Kita telanjur menjadi bangsa penurut. Tabiat semacam itu membuat tulang-belulang kita menjadi lunak dan suara kita tak didengar.

Malaysia tentu saja perlu terus-menerus memupuk kepercayaan diri. Anda tahu, mereka tidak memiliki masa lalu sekaya negeri ini. Tentang hal tersebut, Anda bisa melacak dari betapa miskin kajian sejarah yang dilakukan oleh para sarjana tentang negeri mereka. Tetapi, Anda tahu, masa lalu adalah sesuatu yang tertinggal di belakang sana. Ia menjadi sangat berarti ketika pada masa sekarang kita tegak menjulang. Pada masa lalu kita lebih jaya, pada masa sekarang mereka lebih kaya. Ketika didera krisis ekonomi, mereka cepat memulihkan diri. Sedangkan kita terus tersengal-sengal hingga sekarang. Saya kira mereka pantas merasa lebih unggul dariapada Indonesia. Sesuai dengan lagu Koes Plus, yang lebih melarat memang patut dihina. Bukankah terbukti bahwa tidak ada risiko apa pun ketika mereka melakukan tindakan seperti itu?

Sekarang, untuk menjawab pertanyaan kenapa Malaysia bisa berlaku congkak terhadap kita, saya memikirkan beberapa hal tentang itu. Pertama, mereka tahu bahwa mereka bisa berbuat apa saja dan kita tak bisa apa-apa. Bahkan, pemerintah kita juga tak bisa apa-apa ketika ada pembantu rumah tangga dari desa-desa kita disetrika di Malaysia. Kedua, Malaysia merasa tidak masalah saat melakukan tindakan itu kepada kita. Siapa yang akan marah kepada Malaysia? Rakyat? Rakyat bukan pembuat keputusan. Yang bisa dilakukan oleh rakyat paling-paling memamerkan kedigdayaan dengan atraksi makan beling seperti yang ditunjukkan relawan ganyang Malaysia beberapa waktu lalu. Pembuat keputusan adalah pemerintah.

Namun, pemerintah kesulitan untuk membuat keputusan. Negeri ini tak mampu memelihara rakyat sendiri. Nafkah sulit dicari di negeri sendiri karena sudah dikeruk oleh orang-orang macam Gayus dan sebagainya. Jumlah orang semacam Gayus banyak sekali di sini -dengan berbagai variasi manuver. Kekayaan negeri ini (konon negeri ini kaya) tidak sanggup menyejahterakan rakyat yang tinggal di dalamnya. Dalam situasi seperti itu, tampaknya, musykil bagi kita mendesak pemerintah untuk bersikap lebih tegas. (*)

*) A.S. Laksana , beralamat di aslaksana@yahoo.com

Saturday, December 18, 2010

Ramalan Bintang 05 September 2010

Minggu, 05 September 2010 ]
Ramalan Bintang 05 September 2010
Oleh Nur Agustinus

CAPRICORN (22 Desember-19 Januari)

Nampaknya yang diharap masih jauh dari jangkauan. Jangan biarkan Anda jatuh pada situasi rumit. Keuangan banyak pengeluaran tak terduga untuk kepentingan rumah. . Kesehatan waspadai jika ada sakit di bagian pinggang. Asmara jaga komunikasi. Hari baik Selasa. Angka bahagia 2-9.

AQUARIUS (20 Januari-18 Februari)

Semangat kerja sedang menurun saat ini. Namun Anda tidak boleh berleha-leha sebab bisa makin buruk. Keuangan jangan dulu memberi pinjaman buat orang lain. Kesehatan kurang stabil, jaga makanan Anda. Asmara cobalah untuk tetap berbagi kasih dan rasa. Hari baik Sabtu. Angka bahagia 6-3.

PISCES (19 Februari-20 Maret)

Jangan kecewakan orang yang menaruh harapan pada Anda. Saran seorang teman perlu didengarkan. Jangan melakukan transaksi dalam jumlah besar. Keuangan kurang stabil. Kesehatan ada gejala mau sakit. Asmara kalau Anda terus bimbang, si dia bisa ragu-ragu. Hari baik Sabtu. Angka bahagia 7-8.

ARIES (21Maret-19 April)

Prestasi Anda membuat kagum banyak orang. Jangan pongah dan jangan melupakan orang yang telah berjasa. Kondisi usaha cukup baik. Keuangan masih lumayan lancar. Kesehatan butuh penambah energi. Asmara ada gangguan dari pihak ketiga. Hari baik Minggu. Angka bahagia 3-6.

TAURUS (20 April-20 Mei)

Rencana kerja sama yang diharapkan mungkin agak tertunda. Jika ada persoalan, sebaiknya bicarakan dengan terbuka. Jangan mudah terpancing emosi dan waspadai jika ada fitnah. Keuangan santai saja kalau menagih utang. Kesehatan baik. Asmara makin menyenangkan. Hari baik Kamis. Angka bahagia 1-9.

GEMINI (21 Mei-21 Juni)

Jangan biarkan masalah pekerjaan mempengaruhi rumah tangga. Hindari mengungkit masa lalu. Bisa memperkeruh suasana. Keuangan jangan lebih besar pasak daripada tiang. Kesehatan kondisi cuaca kurang menguntungkan. Asmara bakal ada kejutan. Hari baik Rabu. Angka bahagia 9-3.

CANCER (22 Juni-22 Juli)

Jangan mudah terpancing emosi. Atasa persoalan dengan kepala dingin. Oleh sebab itu, jika suasana tegang imbangi dengan sikap santai. Ada hari-hari bahagia dalam waktu dekat. Kesehatan jaga stamina saja. Keuangan makin baik saja. Asmara tetap mantap. Hari baik Senin. Angka bahagia 4-8.

LEO (23 Juli-22 Agustus)

Tak ada problem besar jika Anda bisa tetap tenang menghadapi persoalan yang ada. Jangan menunda apa yang menjadi tanggung jawab Anda. Keuangan bakal ada pemasukan lumayan. Kesehatan lebih baik jaga makanan. Asmara sebaiknya tidak mencampuri urusan orang lain. Angka bahagia 6-5.

VIRGO (23 Agustus-22 September)

Tak perlu menambah rumit persoalan dengan memperbesar masalah. Pikirkan peluang usaha yang bisa dikerjakan. Atur keuangan, jangan sampai berlebihan keluarnya. Kesehatan agak lemah di bagian kaki. Asmara sepertinya minggu ini banyak duka daripada sukanya. Hari baik Sabtu. Angka bahagia 8-3.

LIBRA (23 September-23 Oktober)

Kondisi saat ini agak seret. Di tempat kerja jangan bersikap ragu-ragu kalau membuat keputusan. Pengeluaran akan banyak dalam minggu ini, oleh karena itu sebaiknya pikir panjang sebelum membeli sesuatu. Kesehatan kurang baik. Asmara jangan mudah bimbang. Hari baik Jumat. Angka bahagia 8-3.

SCORPIO (24 Oktober-21November)

Anda mesti menjaga tindak tanduk Anda dalam minggu ini. Kalau tak hati-hati, rencana bisa berantakan. Jangan tergesa-gesa dalam bertindak. Keuangan makin membaik. Kesehatan menurun, jangan sampai sakit. Asmara usahakan tetap mantap pada pilihan Anda sendiri. Hari baik Rabu. Angka bahagia 6-2.

SAGITARIUS (22 November- 21 Desember)

Kalau Anda sembrono, bisa masuk dalam masalah yang membuat Anda susah. Soal keuangan mengkhawatirkan. Kesehatan waspadai sakit kepala berkepanjangan. Asmara nampaknya kurang begitu bergairah, coba sempatkan untuk pergi berdua. Hari baik Senin. Angka bahagia 3-1.

Friday, December 17, 2010

Pulang tanpa Alamat

[ Minggu, 05 September 2010 ]
Pulang tanpa Alamat
USAI mandi dan memilih pakaian paling bersih, Gotap menyemprotkan minyak wangi di bawah daun telinga. Di dada kiri tempat jantung bersembunyi, dan sedikit olesan di denyut nadi pergelangan tangan. Senyum cerah tersungging dalam cermin besar dan jernih. Seperti kuncup putih melati, senyum itu ditatapnya berulang kali. Entah siapa yang perintah, tiba-tiba tangannya bergerak, mengambil kembali botol parfum dari atas meja, dan menyemprotkannya di kedua telapak kaki. Tapi, pikirnya, masih ada yang kurang. Telapak tangan dan jari-jariku mesti wangi, agar setiap orang yang kusalami akan dilekati keharuman yang sama.

''Kau ini mau ke mana, Tap?''

''Mudik!''

''Ini hari masih pagi. Bukankah kita akan berangkat nanti malam?''

''Ah! Kau tunggu sajalah di sini. Istirahatlah dulu. Aku mau pamitan dengan penduduk di kampung ini.''

''Haa...!?''

Wajah Segap ternganga. Lebih ternganga lagi ketika melihat Gotap, sohib lawasnya itu, keluar dari kamar dan berjalan menuju gang tanpa sandal atau sepatu. Begitu mantap, melangkah pasti ke rumah tetangga paling dekat. Tak sedikit pun ada keraguan tercium, selain bau wangi yang meruap dari kedua telapak tangan dan kakinya. Dengan bersalaman atau tersentuh jari-jarinya, semua orang akan mencium aroma segar yang nguar di udara. Apalagi di bekas jabat tangannya, serasa mekar bunga kenanga.

Bukan hanya itu, yang membuat para tetangga tersipu, merasa heran, dan terbengong-bengong di depan pintu, satu demi satu, dari rumah ke rumah penduduk kampung itu, Gotap masuk dan keluar seperti petugas sensus sedang mendata. Bahkan masih menyempatkan diri memberi salam dan pamitan pada setiap orang yang dijumpainya sepanjang jalan. Kenal atau tidak, hanya sekadar tahu atau yang pura-pura tak mau tahu, disalaminya sepenuh hati.

Aku harus minta maaf kepada semua penduduk kampung, tegasnya dalam hati sembari mencium bau wangi yang masih nempel di tangannya, di jari-jari bersih dan halus miliknya, karena jari itu tak pernah menyentuh beban berat dunia. Terutama sejak dirinya mengemban benda ajaib yang dikuasai dan menguasainya, bukan lagi kepalan tangan yang menghantam atau ninju para lawan. Ada kekuatan dahsyat dalam jiwa raganya, yang jika digunakan dapat melumpuhkan para musuh dan saingan. Kadang mematikan. Mengunci gerak lengan para korban.

Orang bilang, Gotap memiliki ilmu kebal. Urat kawat tulang besi. Keluar asap dan percikan api saat dihantam pedang. Walau tubuh dan perawakannya sangat biasa dan tak menampilkan sosok jagoan. Tidak pula berwajah serem preman bertatto ular naga di lengannya, atau kepala Medusa di punggungnya. Menyerupai kekar petinju kelas bulu pun masih harus fitnes selama satu tahun.

Penampilan Gotap memang nyekli. Lebih mirip guru ngaji, meski sepanjang hidupnya tidak sempat berurusan dengan ayat-ayat suci. Bahkan seumur-umur, belum pernah sekali pun masuk masjid, kelenteng atau gereja. Entah dari mana diperoleh banyak mantra yang melekat dalam kepalanya. Yang jika dirapal agak mirip dengan bunyi salawat, kadang juga seperti nyanyian baheula atau senandung rindu dari arwah para dewa.

Tak ada yang tahu. Tak ada yang mengerti.

Tapi siapa tak kenal Gotap di kampung ibu kota negeri ini. Dari Pak Lurah sampai anak-anak, dari ustad Farid lulusan Madinah sampai preman pasar dan kuli bangunan, juga ibu-ibu, para janda dan remaja sekolahan, tak ada yang ketinggalan. Sohornya bak selebriti, seperti koruptor yang sering nongol di televisi. Sejak kedatangannya bertahun-tahun lalu, tak seorang pun tahu dari mana asal-usulnya. Apa nama desa, siapa nama orang tua, apalagi nenek moyangnya. Warga kampung hanya tahu, sejak ia tinggal di situ, semua perkelahian yang sering dan bersumber dari pasar di jalan besar itu, selalu beres digenggamnya.

Bahkan Segap, sohib lawas sesama rantauan, tetangga desa saat masih di seberang lautan, tidak memiliki bahan untuk mengupas misteri kehidupannya. Terutama jika menyangkut soal ilmu kebal. Karena urusan itu, Gotap sangat menjaga rahasia hatta terhadap kawan dekatnya. Berbeda kalau membincang urusan lain, masalah duit dan perempuan misalnya, mereka demikian akur. Seia-sekata, selagu-seirama. Tanpa perbedaan, persaingan atau perseteruan.

Maka Segap hanya menunggu. Tidur-tiduran di kamar. Membayangkan capek sohibnya berjabat tangan sampai senja nyaris tiba. Membaris usia di langit jelaga.

''Gap, apa menurutmu bibi masih ingat padaku?''

''Kau tak banyak berubah, Tap. Wajahmu masih seperti dulu. Orang desa pastilah ingat padamu, apalagi bibimu itu.''

''Kalau Melinda, bagaimana?''

''Tak tahulah kalau itu. Mungkin sudah menikah dengan Gasrul. Mungkin pula sudah lima anaknya. Cinta itu cepat berubah, Tap. Hikhikhik...!''

''Tak ada cinta dalam hidupku. Sejak kecil aku hanya kenal bagaimana cara membakar kayu agar tidak menjadi arang atau abu.''

Sudah lebih lima belas tahun Gotap pergi meninggalkan tanah kelahirannya. Tak sesuatu pun yang diingat selain tetesan air mata bibi. Seorang perempuan biasa yang merawatnya sejak balita, sejak ia sebatangkara. Seperti apakah wajah bibi sekarang. Apakah ia masih merindukan kehadiranku, atau kemarahannya belum reda juga setelah sekian tahun berpisah. Meski kepergianku semata meringankan beban hidup yang harus ditanggungnya. Tapi bibi tak mau mengerti. Rasa sayang dan tak mau berpisah, tentu kuhargai. Tapi aku sudah cukup dewasa untuk berdiri di atas kaki sendiri.

Wajah Gotap digulung awan, mencari alasan sekuat pikiran.

Tak ada kontak sejak pergi dari desa. Begitu pun sebaliknya. Padahal, apa susahnya memencet ponsel, kirim surat, atau titip pesan. Rupanya ia sengaja ingin hidup di dunia lain yang asing, penuh misteri dan menggoda. Ingin bikin kejutan, suatu saat pulang dengan rindu sekolam. Penampilan berubah. Tampak kaya dan gagah. Sebab rantau bisa bikin segala sesuatu jadi kejutan. Jadi kotak bersisi delapan seperti hidup itu sendiri. Pelan namun pasti, terus berjalan nuju perubahan demi perubahan. Tak ada yang abadi, kecuali Yang Maha Abadi.

''Memang benar, Gap. Rasa-rasanya baru kemarin kita datang ke ibu kota. Eh, sudah belasan kali Lebaran rupanya. Sudah panjang pula jenggot kita.''

''Ayolah, Tap. Beresi barang-barangmu, tiga jam lagi kita berangkat.'' Segap menegur sohibnya untuk tidak mengulur-ulur waktu, agar perjalanan mudik ke desa masa silam segera nyata. Bukan sekadar impian dan kata-kata.

''Jangan pikir aku tak serius, Gap. Desa masa silam memang tujuanku.''

Gotap tertambat. Mengingat-ingat sekali lagi, siapa kiranya tokoh kampung yang belum disentuh jari-jari wanginya. Belum disalaminya. Berat nian rasanya meninggalkan mereka, meski hanya sementara. Sekian puluh ribu hari hidupku terukir di sini, di tanah di air di api dan udara ibu kota ini. Dari rindang pohon jalanan, trotoar, dan gorong-gorong, sejuk mata perawan, tante girang, menguntai jalinan hidupku penuh kebanggaan. Aku tidak menipu, tidak kemplang uang rakyat, apalagi sengaja menyakiti. Aku hanya menolong orang susah, membantu sarjana cari kerja, memasok tenaga pada pabrik raksasa tanpa girik, tanpa lamaran. Apa salah jika orang takut padaku, mengirim amplop berisi lembaran merah setiap minggu dan bulan.

''Apalagi yang kau tunggu, Tap. Ayolah kita berangkat!?''

''Ngebet bener kau ini, Gap. Kangen siapa, Nita atau Juwita.''

''Siapa pun di sana, aku rindui semua.'' Segap melotot mata. ''Ah! Lama kali kau ini. Aku tinggal sajalah.''

''Jangan begitu, Kawan. Lihat dulu baju yang kupakai ini. Menurutmu, sudah oke atau belum?''

''Ya, okelah! Sudah pas untuk membungkus tubuhmu, mengantarmu ke tanah asalmu, bertemu Melinda, hahaha...''

''Mantap kalau begitu. Ayolah segera kita berangkat!''

Mereka naik bus malam eksekutif Tri Marga. Lari cepat nuju pulau seberang. Tak banyak cakap selain hitam bayang-bayang. Karena baru beberapa saat saja, tidak lebih satu jam, lampu-lampu dimatikan. Mata pun kian menyipit oleh kantuk dan mesin pendingin. Tahu-tahu mengapung di atas lautan. Saat itu, jarum jam menunjuk pukul 00.00 tengah malam. Antara tidur dan jaga, Segap menggeragap. Setengah sadarnya diikuti sosok bayangan. Jubah Hitam. Sosok itu terbang sembari sesekali mengetuk-ngetuk kaca jendela di sisi Gotap. Namun Gotap tampak pulas agaknya. Segap sedikit takut dan menutup wajah sendiri dengan selimut. Tapi Gotap malah gagap dari tidur, ngajak bicara bak orang ngelindur.

''Aku mau pulang, Gap!''

''Ya. Kita memang mau pulang.''

''Gelap. Ada lorong berliku-liku.''

''Mimpi kali?''

''Ada orang berjubah hitam mengajakku terbang.''

''Sadar, Tap. Sadar. Kita sedang dalam kapal, dalam bus, sedang nuju pulau seberang.''

Napas sohibnya tersengal. Diam. Tak yakin pada pendengaran, kian penasaran Segap mengintip sosok hitam itu dari lubang selimut. Tak ada bayangan apa-apa. Belum hakul yakin. Diluruhkan selimut ke pangkuan dan coba melongok keluar jendela, juga seluruh pelosok perut bus, kalau-kalau bayangan itu telah nyusup di antara kursi. Tak ada gerak apa pun selain pengemudi di depan, dan dengkur kondektur di pojok belakang. Namun perasaan belum nyaman. Ada ambang pikiran yang terus mendesak ke otak.

Hantu lautkah itu. Mengapa pula mengetuk-ngetuk kaca jendela di sisiku, bukan yang lain. Apa karena hanya aku yang terjaga. Dan tentu, tak sampai hati menakuti pengemudi yang sudah pengalaman bertahun-tahun menembusi malam legam. Sebaiknya aku tidur dan syukur jika terbangun esuk hari saat telah sampai. Tegas Segap dalam hati. Bahagia rasanya andai bisa menghindar detik-detik menjemukan ini.

Lindap. Kantuk pun nguap.

Namun sial, kepala Gotap tiba-tiba teleng ke pundak. Segera didorong kepala sohibnya itu agar tegak tak mengganggu. Eh, bandel juga ini kepala. Tiap kali didorong, kembali teleng. Segap jengkel dan mendorong lebih kuat ke arah jendela. Eh, malah terjungkal. Merasa kasihan, biarlah sementara nyandar di pundak. Hitung-hitung balas budi karena sering pinjami uang tiap kali kelimpungan.

''Gelap, Gap. Gelap...''

''Hah! Apa?''

''Jubah hitam datang lagi.''

''Hah! Apa?''

"Aku pulang..."

Kepala Gotap kian berat di pundak, seperti karung gula. Mimpi apa sohibku ini, disodok kiri tak bangun, ditarik kanan tak bangun juga. Jatuh lagi membentur sandaran kursi. Aneh! Segap kasihan, dan mendekap kepala itu serasa es batu. Tengkuknya dingin dan beku. Diraba punggungnya, lebih dingin dari dahinya.

Terkesiap Segap. Diletakkan jari telunjuknya di bawah lubang hidung Gotap. Tak ada nafas, tak ada kehangatan terhempas. Denyut nadi pergelangan tangan berhenti. Segap kaget dan terguncang. Adakah ini kematian, atau sekadar pingsan. Dijelajahinya awak bus, tak sesuatu pun yang bergerak selain pengemudi dan bunyi ngorok beberapa penumpang. Dan semua telah tertidur. Berselimut malam dan jubah hitam. Menembus kegelapan, kota-kota kecil dan desa terpencil. Lampu-lampu di persimpangan jalan, nyanyian jangkrik dan belalang hutan.

Benarkah ini bukan mimpi, tanya Segap pada diri sendiri. Ingin teriak ke penjuru malam, tapi siapa yang mendengar kecuali Yang Maha Mendengar. Apa jadinya jika aku kabarkan kejadian ini pada pengemudi atau kondektur. Malah nanti disangka aku membunuhnya. Pengemudi pun tak mungkin mau menungguinya di kantor polisi. Sama artinya aku harus ditinggal, ditahan polisi bersama jasad Gotap.

Benar-benar linglung. Seluruh kantuk Segap raib tak bersisa. Nervous. Takut luar biasa. Memangku mayat teman sendiri. Waktu sementara terus berjalan, membuat Segap terbayang-bayang sosok makhluk berjubah hitam. Mungkinkah itu Izrail, sang pencabut nyawa, atau hantu terbang di dekat jendela. Serem betul sorot matanya. Menikam ulu hati, menarik ruh inci demi inci, dan kabur entah ke mana. Detik-detik sakaratul maut telah direnggutnya. Benar-benar perjalanan membingungkan. Segap berusaha tenang. Menutupi seluruh badan sohibnya dengan selimut kusam bus malam.

Beruntung Segap tidak kencing di celana. Namun keringat telanjur basah di sekujur badannya. Seperti usai lari, detak jantungnya berkejaran. Sebisanya bertahan, menjaga Gotap sampai tujuan. Tapi ke mana tujuan dan di mana alamat sebenarnya, Segap lupa menanyakan. Ia hanya tahu bahwa Gotap ingin pulang bersama-sama menuju desa terpencil di pulau seberang.

Secepat pikiran, Segap kontak beberapa kawan. Sekiranya ada yang bisa menjemputnya di depan restoran X, tempat bus malam itu terakhir kalinya mendinginkan mesin, dan sarapan bagi penumpang. Meski hari masih terlalu dini untuk itu. Nomor demi nomor dihubunginya. Tak ada sambutan. Kawan lama masih tidur agaknya. Kirim SMS saja, siapa tahu malah kena.

/Kawan, aku butuh bantuan. Darurat. Tolong jemput di depan restoran X. Gotap sakit parah tak bisa jalan!/

Empat kawan lama di SMS serupa. Di-miscall kencang dan lama, untuk membangunkan mereka. Pokoknya harus nyambung sebelum bus ini sampai. Segap berpikir lagi, bagaimana kalau mereka tak datang. Serta merta dipanggil ulang kawan lama. Begitu gencar dan nervous. Berjuang keras untuk memperoleh jawaban dan sia-sia. Segap lunglai, menyerah, dan menyiapkan diri untuk menerima apa pun yang bakal terjadi. Toh aku tak bersalah, bukan pembunuh, pikirnya.

Beberapa menit kemudian, bus malam itu mulai perlahan dan berhenti di taman parkir restoran. Masih sepi. Hati Segap mendetak berkali-kali. Satu per satu penumpang turun dan akhirnya tinggal berdua. Mayat Gotap telah membengkak dan menyebarkan aroma tak enak. Segap ingin nangis, bingung tak tahu apa yang mesti dikerjakan. Dup!! Dada Segap berdegup kencang. Bahagia bercampur duka cita, melihat kawan lama mendekat pintu. Jos, Jodil, Barman, dan Jengki, langsung masuk ke dalam lambung Tri Marga.

''Sakit apa, Gotap?'' tanya Jodil.

''Tak usah Tanya.'' Segap berdiri dan menjawab pelan. ''Gotap mati di tengah jalan, di atas laut semalam.''

''Mati?'' Serempak empat kawan mendelong.

''Ceritanya nanti. Hanya aku yang tahu. Ayo kita angkat mayatnya sekarang, dan katakan jika ada yang bertanya, ia kena stroke. Oke?''

Saat seluruh penumpang masuk restoran, pengemudi dan kondektur sedang ke toliet karena tak tahan buang air, mayat Gotap yang kaku dan bau, diangkut ke dalam mobil Kijang milik Barman. Segera berlalu tinggalkan restoran nuju jalan. Bisu. Belum ada bayangan mau dibawa ke mana mayat Gotap. Yang penting pergi menjauh dari mata curiga, jika mata itu ada.

''Bibi dan pamannya sudah lama meninggal. Rumah pun sudah dijual. Kira-kira tiga tahunan sejak Gotap ke ibu kota.''

''Terus, dibawa ke mana ini mayat?''.

''Ke masjid, gereja atau kelenteng desa. Siapa tahu ada yang terima.''

''Lho, memang apa agama Gotap. Kau pasti tahulah, Gap?''

''Ah, aku juga tak tahu,'' jawab Segap sedikit bingung, ''kita lihat saja KTP-nya.''

Gotap sebatangkara saat diambil bibinya, karena bibi itu tak punya anak. Dan Segap, juga empat kawan lama semasa di desa, tak juga tahu siapa saudara lain yang ada pertalian darah dengannya. Yang mereka tahu, Gotap rajin semedi sejak kanak, tidur di kuburan berminggu-minggu, dan kadang menghilang entah ke mana.

Mobil Kijang berjalan pelan, berupaya menemukan jalan akhir kepulangan Gotap. Bingung kian menumpuk. Mau diapakan mayat ini. Dimandikan, dikafani dan disalatkan, atau dandani dan diberi minyak wangi, diawetkan, dan dinyanyikan, atau langsung dikubur saja. Tapi di mana pula kuburnya?

Lima sekawan itu gelisah. Bau mayat kian menyengat. Lebih satu jam putar-putar mencari tempat perhentian. Karena bingung dan tak tahan lagi dengan aroma bangkai, Jengki yang dari tadi membisu, tiba-tiba bersuara.

''Bagaimana kalau mayat Gotap kita buang saja ke jurang?''

''Aku setuju.''

''Bagaimana menurutmu, Jos?''

''Masalahnya, jurang terdalam masih jauh dari tempat kita jalan?''

''Tak ada pilihan lain.''

''Ada. Kita lihat KTP-nya.''

Meski campur ngeri, mereka mencari-cari KTP-nya di saku baju, celana, dan tas punggung. Tak ada. Sampai akhirnya temukan dompet kulit macan dalam saku jaket. Ada tiga KTP, namun bukan atas nama Gotap. Satu milik Sahudi, kedua atas nama Krisman, ketiga tercantum nama Salimin. Di mana simpan alamat Gotap? Dicari lagi di saku baju dan celana, dalam tas punggungnya. Tak ada. Hingga jurang itu kian menganga di depan mata, alamat dimaksud tak ketemu juga. Mereka pun pasrah.

''Sudah nasibmu, Kawan!''

Jos turun sembari periksa sekeliling. Sepi. Kabut menutup bumi. Tak ada makhluk melintas selain babi hutan. Anjing menggonggong di kejauhan. Aku sudah berusaha mengurusmu, namun gagal mengetahui alamat tujuanmu, bisik Segap di telinga Gotap. Maafkan jika langkah ini keliru. Lima sekawan kembali jalan dalam mobil Kijang dengan satu pertanyaan di benak masing-masing. Manakah alamat pasti yang kan kutuju jika aku harus pulang nanti? ***

Ramadhan, 2010

*) Abidah El Khalieqy , pengarang kelahiran Jombang yang kini tinggal di Jogja. Bukunya, antara lain Geni Jora (pemenang novel DKJ 2003) dan Perempuan Berkalung Sorban yang telah difilmkan dengan judul yang sama.

Thursday, December 16, 2010

Bukan Sebuah Mimpi Buruk

[ Minggu, 05 September 2010 ]
Bukan Sebuah Mimpi Buruk
SELAMA pesantren-pesantren kecil di kampung dengan kiai-kiainya yang bersahaja itu masih ada dan terus berkiprah di tengah masyarakat, rasanya NU akan baik-baik saja. Rasanya tak akan terjadi apa-apa dengan NU. Menurut saya, merekalah yang selama ini mempertahankan dan menjaga kehormatan NU. Merekalah yang selama ini menjalankan peran NU sebagai organisasi sosial kemasyarakatan yang sebenarnya, justru ketika para petingginya sibuk menjadi selebritis, sibuk berebut jabatan dan proyek, sibuk menjajakan NU sebagai komoditas politik dan ekonomi, sibuk menjadi broker, jurkam, atau tim sukses.

Paragraf di atas adalah kutipan esai Acep Zamzam Noor, salah seorang di antara 15 penulis yang termaktub dalam buku Dari Kiai Kampung ke NU Miring. Selain Acep Zamzam Noor (putra Kiai Ilyas Ruchiyat (alm), salah seorang deklator PKB dari Pesantren Cipasung, Tasikmalaya), penulis lain adalah Mujtaba Hamdi, Riadi Ngasiran, Soffa Ihsan, Anggi Ahmad Haryono, Eyik Musta'in Romly, Sahlul Fuad, M. Arief Hidayat, M. Faizi, Ahmad Syubbanuddin Alwy, Saprillah, Syaiful Arif, Mashuri, Surahno, dan Binhad Nurrohmat.

Keberadaan NU sebagai ormas keagamaan tentu tidak bisa lepas dari kiai dan santri yang jumlahnya kurang lebih 40 persen dari jumlah umat Islam di Indonesia atau sekitar 86 juta jiwa. Karena itu, NU tidak bisa dimungkiri adalah komoditas politik dan ekonomi (meminjam istilah Acep Zamzam Noor) yang menggiurkan. Saking menggiurkan, Sahlul Fuad dalam esainya, Rebutan NU, menuliskan perebutan kekuatan dan kekuasaan di tubuh NU terjadi dari level teratas sampai tingkat terbawah, baik dalam pilpres, pilkada, pileg, sampai pilkades. Bahkan, termasuk di dalam Muktamar NU sendiri.

Persoalan memperebutkan NU juga dipetakan Mashuri dalam tulisannya, Kiai-Santri Putus Hubungan? Dia mengutip trikotomi Geertz tentang pola kultur masyarakat Jawa dalam Religion of Java yang terdiri atas santri-priyayi-abangan. Trikotomi itu juga ditemukan dalam Politik Santri-nya Abdul Munir Mulkhan yang melukiskan pola budaya santri-priyayi-abangan bersilang di dalam tiga pusat budaya, yaitu kantor, pasar, dan pedesaan. Ketiganya membentuk struktur nilai sebagai referensi pelaku (politik) dari tiap komunitas yang tumbuh di dalamnya.

Sebagai sebuah referensi pelaku (politik), Eyik Musta'in Romly melemparkan otokritik kepada putra-putri kiai. Esainya, Mabuk Kepayang NU, dengan kritis menyikapi ketidaksiapan mental serta intelektual para penerus dinasti pesantren yang hanya sibuk membangun persaingan ekonomi dan politik di lingkungan internal pesantren sendiri.

Situasi itu oleh Acep Zamzam Noor melalui esainya, Kiai Kampung, diamsalkan seperti dunia sepak bola, kesebelasan NU terus berlatih tetapi kalah melulu jika bertanding. Hal itu disebabkan karakter nahdliyin yang sabar, ulet, tulus, lurus, tahan banting, dan menghargai proses, tidak tampak sama sekali. Yang muncul justru karakter-karakter umum seperti berebut jabatan, nepotisme tradisi atau bangga walau hanya menjadi tim sukses suatu perhelatan politik.

Kondisi itu diperparah oleh kerancuan relasi kiai dan santri pada saat para kiai terlibat dalam politik praktis. Hasilnya terlihat pada berbagai peristiwa politik nasional maupun lokal, NU menyajikan fenomena yang ironis. Jago-jago NU yang didukung para kiai tumbang bergelimpangan. Melalui esainya, Mashuri melemparkan pertanyaan, benarkah kini ''patronase'' kiai-santri telah memasuki era senjakala?

Pada buku NU dan Ambisi Kekuasaan (2004), saya menemukan M.H. Rofiq membeberkan ''trik intrik'' (meminjam istilah Sahlul Fuad dalam tulisannya, Rebutan NU) dalam perebutan hegemoni dan tarik-menarik dominasi antarkiai. Sebagai seorang praktisi politisi NU, Rofiq tidak kalah gamblang menggelar olah data dan fakta-fakta empiris yang terjadi dalam setiap peristiwa politik NU. Dengan detail dan runtut, Rofiq menyajikan hiruk-pikuk politik NU dalam bentuk reportase jurnalistik mulai bentuk politik uang, politik sarung, sampai politik simbol.

Fakta-fakta empiris yang disajikan Rofiq membuat saya bisa memahami kenapa Mashuri bertanya demikian satir, Sahlul Fuad demikian gelisah, Eyik Musta'in Romly demikian gundah, dan Acep Zamzam Noor demikian ''menggugat''?

Tetapi, buku ini tidak hanya menyajikan kekecewaan demi kekecewaan. Saya menyimpan senyum ketika membaca kisah KH Misbah Zainal Mustofa, adik kandung KH Bisri Mustofa (ayahanda KH Mustofa Bisri), yang diceritakan Soffa Ihsan dalam Nahdliyyin Anything Goes... Dia menilai Mbah Bah -begitu masyarakat sekitar Pesantren Al-Balagh, Bangilan, Tuban, menyapanya- adalah figur yang unik. Mbah Bah memajang tulisan di pintu rumahnya: ''Tamu Hanya 5 Menit''. Sedangkan kiai-kiai sekarang kalau tak ada tamu malah pusing. Ketika Soffa Ihsan serombongan dari Blora sowan kepada Mbah Bah, mereka langsung disemprot kata-kata menohok: ''Ini pasti orang NU, sukanya sowan-sowan.''

Penghormatan terhadap kiai sebagai guru adalah kultur yang dijunjung tinggi dalam komunitas pesantren. M. Faizi dalam NU Melampaui BlackBerry menuliskan bahwa dalam tradisi NU, hampir semua transfer ilmu pengetahuan selalu diisyaratkan melalui seorang guru. Hal itu yang mengakibatkan penghormatan kepada guru, kemudian gurunya guru (simbah guru), lalu kakek guru (guru dari gurunya guru), begitu seterusnya menjadi silsilah yang berjenjang.

Jejaring itu bekerja sangat baik, bukan saja dalam relasi vertikal antara kiai dan santri, melainkan juga membuat networking horizontal secara otomatis. Melalui koneksi ini, setiap peristiwa atau pesan bisa tersampaikan, bahkan sebelum bertemu atau berbicara dengan para pihak yang berkepentingan. Rahasia ''aneh'' di kalangan NU yang disebut ''karomah'' itu bagaikan frekuensi dan gelombang tingkat tinggi yang bisa dikatakan setara dengan kecepatan SMS maupun BlackBerry dalam bekerja. Walaupun tulisan M. Faizi lucu, unik, sedikit aneh, tidak masuk nalar, dan semi mustahil, saya mengakui adanya ''karomah'' itu karena saya pun pernah mengalaminya.

Buku Dari Kiai Kampung ke NU Miring ini akan membuat pembaca trenyuh sekaligus tersenyum, getir sekaligus jatuh cinta pada NU. Ibarat kulit bawang, mengupas lapis demi lapis membuat mata perih berair tetapi tetap bisa menikmati kehangatannya. Sebab, tulisan ke-15 esais muda NU ini bertumpu pada kekuatan pemikiran, pengamatan, teori, jauh dari syahwat politik yang menggebu-ngebu, dan tentu merupakan olah rasa karena kecintaan mereka yang sangat besar kepada NU. (*)

*) Lan Fang , pengarang, tinggal di Surabaya

Judul buku : Dari Kiai Kampung ke NU Miring

Penulis: Acep Zamzam Noor dkk

Penerbit: Ar-ruzz Media, Jogjakarta

Cetakan: I, 2010

Tebal: 248 halaman

Geng Motor "Sons of Islam" Hebohkan Australia


REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE--Sebuah geng motor di dekat Gold Coast, Queensland, menghebohkan Australia. Pasalnya, beberapa anggotanya diduga adalah pelarian mantan tentara Irak. Tak disebutkan bagaimana mereka bisa sampai ke negara itu.
Sons of Islam, beberapa menyebut sebagai Soldiers of Islam, diyakini menjadi cabang dari geng penjahat pengendara motor Bandidos. Sebuah sumber menyatakan, geng ini terdiri dari para pemuda dengan tato bertulis SOI di lengan mereka.
Saat ini, polisi masih menyelidiki keterlibatan mereka dengan beberapa tindak kejahatan di Australia, termasuk perdagangan narkoba, senjata, dan beberapa aksi kekerasan.
Menurut sumber di kepolisian Australia, dalam sebuah penggrebekan, mereka juga menemukan gambar-gambar Osama bin Laden di salah satu rumah anggotanya.

Obama Telepon Karzai Menjelang Tinjauan Perang Afghanistan

Obama Telepon Karzai Menjelang Tinjauan Perang Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID,KABUL--Presiden Barack Obama membahas tinjauan Amerika Serikat mengenai perang di Afghanistan dengan mitranya di Afghanistan Hamid Karzai pada Kamis. Kedua belah pihak menekankan pembahasan pada "lokasi-lokasi persembunyian teroris", menurut Kabul.
Ungkapan itu tampaknya merujuk pada kawasan semi otonom sabuk suku-suku di Pakistan yang terletak di perbatasan Afghanistan, yang menjadi markas para pejuang Taliban beroperasi di Afghanistan dan menjadi markas global Al-Qaeda.
Obama menelpon Karzai dan dua pemimpin sepakat bahwa perbaikan keamanan di beberapa daerah harus dibangun lebih lanjut, kata kantor Karzai. Amerika Serikat, Kamis, diharapkan menyampaikan jika strategi perang sembilan tahunnya melawan gerilyawan Taliban berada di jalur yang tepat, dalam suatu telaah pascapenambahan gelombang 30 ribu prajurit Amerika Serikat tahun lalu ke Afghanistan.
"Kedua presiden sepakat bahwa keamanan telah terwujud di sejumlah wilayah di Afghanistan dan bahwa perbaikan pada keamanan dan stabilitas di beberapa provinsi perlu konsolidasi," kata pernyataan itu.
"Kedua presiden juga menekankan bahwa keberhasilan yang berkelanjutan memerlukan perhatian khusus pada lokasi-lokasi persembunyian teroris."Pasukan yang dipimpin AS berjuang untuk mengatasi pemberontakan Taliban melawan pemerintah Karzai, yang didukung oleh Barat.

Penyakit Menangis Darah Masih Jadi Misteri


TEMPO Interaktif, Knoxville - Inilah foto terbaru dari remaja laki-laki yang menangis darah. Calvino Inman, 17, menderita penyakit misterius selama dua tahun terakhir.
Darah mengucur dari matanya, bila kambuh dia bisa menangis darah sampai satu jam. Bukan hanya menangis darah, dia kini juga "pilek" darah, hidungnya terus mengeluarkan darah seperti mimisan. Sejumlah dokter angkat tangan atas penyakit aneh Inamn ini.
Irman yang menetap di Knoxville, Tennessee saat ini terus diperiksa seksama secara medis. Dokter masih berusaha mencari tahu penyebab penyakit misterius ini, apakah dari faktir tumor atau karena genetik.
"Sekarang darah mengucur dari mataku hampir setiap saat, di sekolah, di rumah dan waktu aku tidur," kata Inman yang dimuat di laman Daily Mail kemarin. "Kadang aku tidak menyadarinya, aku baru tahu ketika orang-orang menatapku, tapi kadang aku merasa mataku seperti terbakar," ujarnya.
Inman juga mengaku terkadang dia merasa kepalanya sangat sakit. "Seperti ada yang memukul bagian kepala kiriku dengan palu," katanya. Dia juga sulit tidur di malam hari, saya hanya bisa berbaring tanpa memejamkan mata selama berjam-jam.
Ibu Inman, Tammy Mynatt juga mulai frustasi. "Sepertinya dokter juga sudah putus asa, mereka tidak tahu mau bagaimana lagi," katanya. Mynatt sudah membawa Inman ke 15 dokter spesialis dari New York hingga Memphis tapi tak ada hasil. "Sekarang saya hanya bisa berdoa ada yang bisa menyembuhkannya."  John Fleming, ahli mata dari Hamilton Eye Insitute, Memphis mengakui penyakit ini masih menyimpan misteri. Namun dia terus berusaha mencari tahu dan mengeksplorasi penyebabnya. "Biasanya kasus ini terjadi karena ada infeksi saluran air mata," ujarnya. Dia pernah melihat ada pasien yang mengalami penyakit serupa, pendarahan selama berbulan-bulan tapi tiba-tiba berhenti tanpa tahu sebabnya.   Selain Inman, di India juga ditemukan kasus serupa. Rashida Begum, 27, menangis darah sejak empat tahun lalu. Dia mulai menderita penyakit itu setelah muntah-muntah dan mengalami sakit kepala hebat.
Menurut suami Begum, Mohammed Aslam, 40, dia telah mengunjungi semua dokter di Patna tapi belum membuahkan hasil. Bahkan mereka juga telah menghabiskan 40 hari berdoa di kuil.
Setelah menjadi beberapa kali menjadi berita, bantuan untuk Begum mengalir. Institut Medis di New Delhi berusaha mencari tahu dan menyembuhkan penyakit misterius ini. "Saya sangat bersyukur sejumlah dokter berusaha membantu, saya sudah tidak tahgan lagi dengan penyakit ini."

Wednesday, December 15, 2010

Olahraga ala Sasana Senam Central Park

[ Sabtu, 04 September 2010 ]
Olahraga ala Sasana Senam Central Park
SOEGIONO Rahardja tampak riang. Setiap pagi, pria 72 tahun itu selalu memberikan bimbingan kepada puluhan peserta senam. Dua tangannya bergerak-gerak di depan perut. Tangan kanan dan kiri bergantian berada di atas dan bawah. Saat menggerakkan tangan, para peserta pun bebas menggoyangkan badan agar seluruh otot lemas.

Tidak hanya Soegiono dan anggotanya yang melakukan senam. Ada empat kelompok lain yang berolahraga. Ada yang melakukan senam taiji quan (lebih dikenal sebagai taichi), cha-cha dan menari, jalan pagi, serta bermain rou li qiu (dengan alat sebangsa raket dan bola). Mereka tergabung dalam Sasana Senam Pagi Central Park. ''Sudah sembilan tahun kami berolahraga bersama,'' ungkap Hadi Soewito, ketua Sasana Senam Pagi Central Park. ''Sasana ini resmi berdiri pada 25 Oktober 2001,'' lanjutnya.

Rencananya, bulan depan mereka merayakan pertambahan usia di lapangan. Syukuran sederhana telah dirancang. Kegiatan itu juga dilakukan untuk menjalin tali persahabatan yang lebih erat di antara para peserta. Sebab, jumlah anggotanya banyak. ''Lebih dari 200 orang,'' jelas pria 72 tahun itu.

Anggota sasana tersebut sangat beragam. Mereka berasal dari berbagai golongan masyarakat dan latar belakang agama yang berbeda-beda. Mulai ibu rumah tangga hingga para dokter terkenal. Karena itu, kerukunan di antara mereka harus terus dijaga. Tujuannya tetap kompak hingga mampu berolahraga bersama-sama demi mewujudkan kesehatan jiwa dan raga.

''Kesenangan orang kan sendiri-sendiri,'' kata Hadi. Hal itulah yang mendorongnya mendirikan sasana olahraga dengan berbagai jenis kegiatan. Sasana tersebut bisa diikuti anak muda hingga kelompok senior. ''Mereka bebas memilih olahraga yang disukai,'' sambung dia.

Yang senang dengan olahraga irama rancak dapat mengikuti cha-cha, line dance, dan sesekali menari. Bagi yang senang senam ringan, santai, dan aman bagi kaum lansia, ada siang kong. Taiji quan baik dilakukan oleh siapa saja. Termasuk permainan rou li qiu yang membutuhkan konsentrasi dan pengamatan tajam. ''Kami tidak terlalu repot melakukannya karena masing-masing ada pembinanya,'' kata Hadi.

Salah seorang pembina adalah Soegiono. Dialah yang selama ini dipercaya membina senam siang kong. Senam tersebut sederhana dan ringan. ''Senam ini juga dapat dilakukan sambil ngobrol,'' ungkapnya.

Tidak heran, ketika senam, banyak anggota yang berkelompok. Mereka membentuk lingkaran. Sambil melakukan gerakan senam, para anggota berbincang-bincang. Banyak hal yang mereka diskusikan. Mulai hal yang berkaitan dengan kesehatan hingga keadaan anak cucu. (may/c6/nda)

---

Tentang Sasana Senam Pagi Central Park

- Setiap Senin-Sabtu, latihan senam dilakukan mulai pukul 05.30-07.30.

- Dalam satu sasana, ada lima kelompok orang yang berolahraga. Mulai senam khusus orang tua, jalan kaki, kelompok senam Dai Chi, kelompok line dance, cha-cha dan menari, hingga kelompok Rou Li Qiu.

- Kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak sembilan tahun lalu.

- Anggota berasal dari berbagai daerah seperti Mulyosari, Mulyorejo, dan Sidoarjo. Sekarang jumlah anggota sekitar 200 orang.

Downloads billing exploler 2007 200 client

A. DeskPro4 ada tambahan Blocking Aplikasi,
Sedangkan DeskPro3 belum ada blocking Aplikasi.
Aplikasi blocking bersifat optional, artinya bisa diaktifkan atau tidak.
B. Full Anti CTRL+ALT+DEL, ALT+Esc, ALt+TAB, Shift+Del dsb
Untuk Windows 95/98/Me/NT/WinXP/WinXP2/Win2000/Win2003
Pada Mode Administrator atau Mode Limited,
Baik Saat Windows Loading Maupun Sudah Login.
C. Encrypt Protect Password
Encrypt Protect : MengEncrypt Data Password Administrator Billing,
Password Database, Password Admin Client dan Semua Password Yang
Ada pada Billing baik Server maupun Client, sehingga Lebih Aman & Proteksi.
D. System Voucher Paket & Voucher Pre-paid
Pada DeskPro5 & DeskPro6, Login Paket bisa berupa Paket Prabayar (bayar dimuka)
atau Paket Bayar Dibelakang setelah User Selesai.
System Voucher Pada Versi DeksPro5 & DeskPro6 sangat Lengkap,
Pemilik Warnet Game atau Admin, tinggal Mendefinisikan Jenis Paketnya,
Tarif-tarif Biayanya, Lama Pemakaian, Akses Blocking/Non Blocking Tiap Paket,
Paket Sekali Pakai atau Bisa digunakan lagi dsb.
Operator nanti mudah untuk membuatkan voucher bagi Pemakai/User,
Tinggal Pilih Jenis Paketnya yang telah didefinisikan sebelumnya.
Tersedia bermacam-macam System Biaya Voucher,
Masing-masing Voucher bisa disetting Untuk Login Sekali Pakai (Sekali Habis)
atau bisa juga disetting yaitu sisa Account bisa digunakan Untuk Login Lagi.
Selain itu, Masing-masing voucher bisa disetting, Apakah Paket voucher
berupa Uang(Money) dan Paket voucher berupa Time(Menit).
Voucher Paket bisa disetting juga, Jam berapa Voucher tersebut Bisa diaktifkan
selama rentang waktu tertentu dari jam berapa sampai jam berapa.
Pada Game Online & Warnet, Tersedia Tarif sbb:
a. Paket jam 7 malam sampai 6 Pagi (11 Jam) Rp. 20.000,- Sekali Habis.
b. Paket jam 9 malam sampai 5 Pagi (8 Jam) Rp. 15.000,- Sisa Account Bisa dipakai Lagi.
c. Ruang VIP, Paket Jam 8 malam sampai 6 Pagi (10 jam) Rp. 25.000,- Sekali Habis.
d. Paket 4 Jam (Login Jamnya bebas) Rp. 5.000,- Sekali Habis
e. Paket 4 Jam (Login Jamnya bebas) Rp. 6.000,- Sisa Account Bisa dipakai Lagi
f. Paket 10 Jam (Login Jamnya bebas) Rp. 15.000,- Sekali Habis
g. Paket 10 Jam (Login Jamnya bebas) Rp. 20.000,- Sisa Account Bisa dipakai Lagi.
h. Dan sebagainya.
Pada contoh a.
System voucher Rp. 20.000,-
Voucher Paket hanya bisa digunakan Mulai Jam 7 malam.
User Bisa login kapan saja, Mulai jam 7 malam atau jam 8 malam atau jam 9 malam dsb.
Tepat jam 6.59 pagi, Billing Otomatis disconnect. Setelah Disconnect,
voucer tidak dapat dipakai lagi.
Jika ingin menambah, User bisa membeli Voucher lagi.
Pada contoh b.
Sama dengan contoh a, tetapi Jika User telah disconnect,
User dapat Login selama sisa Account masih ada.
Jika ingin menambah, User bisa membeli Voucher lagi.
Pada contoh c.
sama dengan contoh a,
misal digunakan untuk membedakan tarif untuk VIP atau Tarif Lainnya.
Pada contoh d.
Sama dengan contoh a.
Tetapi, voucher Paket bisa digunakan jam berapa pun.
Setelah 4 jam, Billing otomatis Disconnect.
Pada contoh e.
Sama dengan contoh d.
Setelah disconnect, User dapat Login selama sisa Account masih ada.
Jika ingin menambah, User bisa membeli Voucher lagi.
Semua Paket, Setting Durasi dan Biayanya, Jam berapa Paket bisa diaktifkan,
bisa disetting sendiri dengan sangat Mudah.
Masing-masing Paket Voucher bisa juga dibedakan,
Apakah Voucher untuk Game Online atau Voucher Untuk Warnet.
E. System Member Biasa & Member Prepaid.
Disamping System Voucher, bisa juga menggunakan System Member Biasa
dan Member Pre-paid.
Baik Member biasa atau Member Pre-paid, Semuanya bisa disetting
sama seperti Voucher Paket, bisa disetting
Tarif-tarif Biayanya, Lama Pemakaian, Akses Blocking/Non Blocking Tiap Member,
Login Sekali Pakai atau Bisa digunakan lagi dsb.
Operator nanti mudah untuk membuatkan member bagi Pemakai/User.
F. Update Account Voucher Paket/Prepaid
Dilengkapi fasilitas Update Account, digunakan untuk
Meng-update Account baik User yang sedang online atau offline.
User yang Accountnya habis bisa memperpanjang atau membeli
Voucher Lagi di Kasir.
Operator nanti mudah tinggal menambahkan Account User
melalui menu Update Account.
G . Tarif Perhitungan Dengan Waktu Minimal atau Tanpa Waktu Minimal
Pada Game Online & Warnet, Tarif Sbb:
Waktu Minimal 10 Menit Rp. 1000,- Selanjutnya per 1 menit Rp.75 ribu.
Pilihan 1. Dengan Waktu Minimal,
Durasi Login pertama sampai 10 Menit, Biaya Rp. 1000,-
Pada menit ke 11, biaya menjadi rp. 1075,-
Pada menit ke 12, biaya menjadi rp. 1150,-
Pada menit ke 13, biaya menjadi rp. 1225,-
dan seterusnya.
Pilihan 2. Tanpa Waktu Minimal
Waktu Minimal 10 Menit Rp. 1200,- Selanjutnya per 5 menit Rp.500 ribu.
Durasi Login pertama sampai 10 Menit, Biaya Rp. 1200,-
Pada menit ke 11-15, biaya menjadi rp. 1500,-
Pada menit ke 16-20, biaya menjadi rp. 2000,-
Pada menit ke 21-25, biaya menjadi rp. 2500,-
dan seterusnya.
System Tarif Bisa disetting dengan mudah.
H. System Diskon Pada Happy Hour
Pada Game Online & Warnet, Tarif Sbb:
Waktu Minimal 15 Menit Rp. 750,- Selanjutnya per 15 menit Rp.750 ribu.
Jam 9 malam s/d 6 pagi, diskon rp. 500 perjam.
Pada Billing, Diskon Perjam rp 500, jika pembagian Waktu 15 menit,
Maka besar diskon rp.125 per 15 menit.
Pada bagian Discount Happy Hour, Isikan Nilai 125 untuk besar diskonnya.
I. System Diskon Berdasar Lama Pemakaian.
Pada Game Online & Warnet, Tarif Sbb:
Waktu Minimal 15 Menit Rp. 750,- Selanjutnya per 15 menit Rp.750 ribu.
Jika bermain 2 jam, diskon rp. 800.
Pada Billing, bagian Setting Biaya, Isikan Group Biaya,
Durasi = 120 menit, besar diskon rp. 800
J . Edit/Cancel Transaksi Penjualan
Menu Transaksi Penjualan Sudah dilengkapi dengan Fasilitas Edit/Cancel,
Dan system transaksi yang lebih lengkap,
Bisa digabung jadi satu dengan User yang sedang Aktif,
atau User yang Tidak Online.
K . Move Client
Fasilitas Move Client yang mudah, tinggal sekali Klik,
Untuk Memindahkan User dari Komputer satu ke Komputer Lain.
Dilengkapi dengan System Cek Koneksi Komputer Client Ke Server.
L. Fasilitas Lock Billing While Windows Loading
Fungsi yang digunakan untuk memproteksi PC Client saat terjadi loading windows
Agar billing benar-benar menutup / mengunci layar desktop sebelum user melakukan proses LOGIN.
M. Setelah Disconnect Client,
ada Option : Auto Clear Desktop PC, Logoff atau Restart Client
N. Support Deepfreeze & Northon Go Back & Proteksi Lainnya
O. Password Level Security
Password Level Security, Password DATABASE dsb,
Berbeda dengan Versi Sebelumnya dan Lebih aman.
P. Proteksi Billing Dari Kabel LAN Card Dicabut
Q. Dilengkapi Untuk Melihat Otomatis
Computer Name & IP Address Billing Server
Caranya :
Menu File - Setting Konfigurasi
Isikan Password Admin,
Jika Benar, akan muncul informasi
Computer Name & IP Address Billing Server pada Tab General
R. Dilengkapi Send Email Otomatis
Report Pendapatan bisa dikirim ke Email Pemilik Warnet Game
Bisa disetting Tiap Berapa menit Email di Send secara Otomatis
atau bisa juga tiap ganti Operator
S. Log Monitoring Aktifitas Server Client
Report Aktifitas Server dan Client, berfungsi untuk melihat live time Billing dari PC server dan PC Client, Dapat Mengetahui kondisi Billing Server atau kondisi Billing tiap-tiap PC Client apakah Billing di offkan atau tidak pada 1 hari atau beberapa hari.
T. Remote Monitoring
Server Dapat Melihat Aplikasi Apa Yang Sedang Dijalankan Oleh Tiap-tiap PC Client.
Server bisa meng-close atau Kill aplikasi yang sedang dijalankan Client.

Untuk melakukan penghitungan transaksi pada warnet maupun game rental, dibutuhkan software yang dapat menghitung secara otomatis seluruh transaksi dan lama penggunaan perangkat oleh customer. dalam hal ini banyak dikenal dengan istilah billing. Billing di dunia maya jumlahnya sangat banyak, ada yang free maupun berbayar.

Yang paling dikenal adalah Billing explorer, software ini paling banyak dipakai oleh warnet maupun rental game. karena penggunaannya yang mudah, keamanannya yang bagus serta penggunaan bahasa indonesia menjadi daya tarik lebih billing ini. Namun, untuk menggunakan billing ini tidak gratis. kita harus membayar lisensi. disini saya berikan software billing explorer beserta cracknya. Silahkan anda unduh, namun hal ini bukan berarti saya melegalkan pembajakan. Hanyalah digunakan sebagai media belajar semata. File berukuran 8,20 MB. saya ekstrak menjadi 6 bagian. (didalamnya sudah terdapat installer server, client, pacth/crack, dan tutorial dg Bahasa Indonesia) Sehingga memudahkan anda dalam proses downloadnya.

NIh crack billing exploler 2007 Plus Billingnya


Downloads
Downloads

Tuesday, December 14, 2010

HARI gini siapa sih yang nggak punya akun di Twitter?

[ Minggu, 05 September 2010 ]
Tweetku Di-RT Artis!!
HARI gini siapa sih yang nggak punya akun di Twitter? Apalagi responDet, pasti nggak pernah ketinggalan update status di Twitter. Social networking itu nggak ubahnya seperti SMS gaya baru. Kini mereka pun bisa lebih mudah "mengintip" beberapa kegiatan artis idolanya lewat jejaring sosial berlambang burung tersebut.

Ya, jarak artis dan fansnya kini semakin pendek dengan adanya Twitter. Kini fans nggak perlu ribet mencari update kegiatan idolanya. Para artis juga nggak perlu susah payah membalas surat dari para fans. Hubungan yang terjalin pun layaknya simbiosis mutualisme, saling menguntungkan.

Gara-gara mem-follow artis, 38,9 persen responDet mendapatkan pengalaman seru lho! Ada yang direspons sang idola alias di-retweet (RT), ada yang sampai di-follow balik, bahkan sampai berkenalan langsung dengan sang artis. Wah, kayaknya seru tuh, gimana sih caranya?

"Kita kudu telaten dan sabar," kata Nanda yang mulai buka suara. Cowok bernama lengkap Ananda Mirza itu mem-follow penulis kocak @radityadika. "Aku suka banget sama buku bikinannya. Jadi, begitu punya akun Twitter, aku follow dia," lanjut pelajar SMA IPIEMS tersebut.

Tiap kali Raditya Dika nge-tweet, Nanda selalu menanggapinya. Menurut dia, tweet Raditya Dika lucu-lucu. Belum lagi, Raditya Dika juga me-reply tweet-nya. Senada dengan Nanda, tweet Rita Ardianti dari SMAN 4 juga pernah direspons @aprilliokevin. Itu adalah akun resmi Kevin Vierra.

Sedikit beda dengan Nanda, Rita hanya me-retweet info-info manggung band Vierra. "Aku RT aja sekalian ngebantu mereka promo, eh tiba-tiba @aprilliokevin nge-RT balik sambil ngucapin terima kasih. Nggak nyangka!" ujarnya. (daf/c7/kkn)