[ Minggu, 05 September 2010 ]
Sejatinya, perilaku publik tuan rumah sepanjang laga yang dihelat di Stade de France itu cukup simpatik. Mereka datang ke lapangan sambil membawa bendera Prancis berukuran mini. Nyanyian Allez, Les Bleus! juga selalu berkumandang. Meskipun sampai sepuluh menit jelang akhir pertandingan, Prancis belum juga bisa mencetak gol.
Nah, fans berubah beringas ketika gawang Hugo Lloris justru kebobolan oleh gol Sergey Kisliak. Mereka pun kompak meneriakkan hujatan dan makian. Mereka tak peduli meski Presiden Nicolas Sarkozy dan pejabat tinggi Prancis lainnya menonton di tribun kehormatan. Ketika pemain meninggalkan lapangan, suporter masih tinggal beberapa lama untuk mengekspresikan kekecewaan.
"Saya ingin berterima kasih kepada semua yang telah datang ke stadion untuk mendukung kami," kata Florent Malouda yang ditunjuk sebagai kapten Prancis sebagaimana dilansir Guardian. "Kami bisa mengerti kalau fans bersikap begini. Memang ini hasil yang sangat buruk, sungguh disayangkan," lanjutnya.
"Kami naif membiarkan Belarusia mencetak satu gol pada menit-menit akhir. Tidak ada yang pantas dijadikan alasan atas kekalahan ini. Kami semua mestinya bermain seperti profesional, tak peduli masih berstatus debutan atau sudah punya seratus caps," tambah gelandang Chelsea itu.
Kecaman berlanjut di luar stadion. Hampir seluruh media Prancis menjadikan kekalahan Prancis sebagai berita utama. Media juga mengkritisi loyonya penampilan Prancis. Harian L'Equipe, misalnya, bahkan menyebut kekalahan dari Belarusia sebagai malapetaka.
"Kami paham kalau fans menyesali kekalahan ini. Bagi kami pun, ini adalah tamparan telak," kata bek Bacary Sagna kepada Reuters. (na/c9/bas)
No comments:
Post a Comment