Tuesday, June 8, 2010

Kim Jong-il Pimpin Rapat Parlemen Korut dan Copot PM Kim Yong-Il

Kim Jong-il Pimpin Rapat Parlemen Korut dan Copot PM Kim Yong-Il
SEOUL - Di tengah memburuknya hubungan dengan Korea Selatan (Korsel), Korea Utara (Korut) melakukan suksesi kepemimpinan. Kemarin (7/6), Kim Jong-il memimpin rapat parlemen Korut dan mencopot jabatan perdana menteri (PM) Kim Yong-Il. Selain itu, dia mempromosikan saudara iparnya menjadi petinggi Komisi Pertahanan Nasional.

Munculnya Kim dalam rapat parlemen tahunan, yang tahun ini terjadi dua kali, itu mengundang perhatian para pengamat politik di dalam dan luar Semenanjung Korea. Sebab, pemimpin 68 tahun tersebut sangat jarang menghadiri rapat legislatif. Kemarin, kantor berita Korut KCNA melaporkan bahwa Kim sendiri yang memimpin rapat parlemen. Dalam kesempatan langka itu, dia merombak kepemimpinan.

Kim memberhentikan Kim Yong-Il yang Februari lalu meminta maaf di hadapan publik karena kebijakan ekonominya gagal meningkatkan kehidupan masyarakat. Sebaliknya, perubahan nilai mata uang yang dia gagas malah memicu kerusuhan sosial dan mengerek angka kelaparan penduduk. Kemarin, Kim menunjuk Choe Yong Rim sebagai pengganti Kim Yong-Il.

''PM baru Korut itu sudah tujuh kali terpilih menjadi anggota parlemen. Selain itu, dia menjabat sekretaris utama Dewan Kota Pyongyang,'' terang Associated Press mengutip laporan KCNA.

Choe adalah politikus senior lulusan Moskow dari Partai Pekerja Korut. Pada 2007, tokoh 81 tahun itu pernah terlihat mendampingi Kim dalam pertemuan historis dengan Presiden Korsel Roh Moo-hyun.

Selain Choe, wajah baru yang ditempatkan Kim dalam jabatan penting pemerintahan adalah Jang Song-Thaek. Saudara ipar Kim itu dinobatkan sebagai wakil ketua Komisi Pertahanan Nasional. Sementara itu, dia sendiri tercatat sebagai ketua badan penting Korut yang menjadi salah satu komisi penentu kebijakan negara tersebut.

Menurut media Korsel, Kim sedang mempersiapkan suksesi kepemimpinan ke tangan putra ketiganya, Kim Jong-Un. Sebab, selama ini Jang dikenal dekat dengan Jong-Un. ''Kedekatan Jang dengan Jong-Un merupakan faktor penting rancangan suksesi Kim. Saat ini, Jang tengah dia persiapkan sendiri menjadi mentor Jong-Un,'' terang Paik Haksoon dari Sejong Institute Seoul kepada Agence France-Presse.

Paik memprediksi, suksesi kepemimpinan Korut akan terjadi pada 2012. ''Pada tahun itu, negeri komunis tersebut diperkirakan sudah menjadi bangsa yang lebih besar, lebih kuat, dan lebih makmur daripada sekarang,'' paparnya. Konon, Jang sudah dipersiapkan menjadi guardian Jong-Un sejak Kim menderita stroke pada 2008. Konon, sejak April lalu, dia sudah bergabung dalam Komisi Pertahanan Nasional.

''Jang Song-Thaek telah resmi menjadi orang nomor dua Korut secara fakta dan struktural,'' ujar Yang Moo-Jin, dosen ilmu politik University of North Korean Studies di Seoul. Kini, seluruh organisasi penting Korut meyakini apa pun yang keluar dari mulut Jang sebagai kata-kata Kim. Langkah dan kebijakan yang ditempuh Jang pun dianggap sebagai langkah dan kebijakan Kim.

Koh Yu-hwan, pakar Korut pada Dongguk University di Seoul, memastikan bahwa tongkat kepemimpinan Kim memang akan berlanjut ke tangan Jong-Un. Selama ini, diam-diam, putra bungsu Kim itu sering terlibat proyek konstruksi dengan Choe. ''Hubungan mereka berdua (Choe dan Jong-Un) juga dekat. Choe sengaja dipilih menjadi PM untuk bekerja sama dengan Jong-Un pada masa mendatang karena punya latar belakang politik yang kuat,'' terang Koh.

Biasanya, 687 anggota parlemen Korut (Supreme People Assembly) hanya menggelar rapat setahun sekali. April lalu, mereka sudah mengadakan rapat. Tapi, kemarin, mereka kembali mengadakan rapat. Rapat kedua dalam agenda tahunan parlemen itu, konon, merupakan rapat istimewa untuk membahas masalah internal. Tidak jelas apakah kemarin parlemen Korut juga membahas insiden Cheonan

No comments: