Laporan wartawan KOMPAS Cornelius Helmy Herlambang
Sabtu, 4 September 2010 | 01:19 WIB
SURYA/ais
ilustrasi senapan angin.
BANDUNG, KOMPAS.com - Peristiwa penembakan di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat, Jumat (3/9/2010) siang tadi tidak menunjukkan indikasi keterlibatan anak pejabat setempat.
Penembak maupun korban adalah anak-anak yang berasal dari lingkungan sekitar. Seorang narasumber di sekitar Gedung Pakuan menyebutkan, anak yang diduga penembak itu berinisial RH dan korbannya berinisial RZ. Mereka masih bocah, sekitar 10 tahun.
Peristiwa sekitar pukul 14.00 itu terjadi saat Gubernur Jawa Barat Achmad Heryawan tidak berada ada di tempat tersebut.
"Senjata yang digunakan adalah senapan angin yang disimpan oleh salah seorang anak gubernur yang sedang tidak ada di tempat," ujar sumber itu.
Sebelumnya, sempat tersiar kabar terjadi penembakan yang dilakukan oleh anak pejabat Jawa Barat di lingkungan Gedung Pakuan, tempat tinggal gubernur.
Saat ini, anak korban penembakan itu sedang dirawat di Rumah Sakit Boromeus Bandung. Pihak kepolisian juga sedang mendalami kasus ini.
Senjata yang digunakan adalah senapan angin yang disimpan oleh salah seorang anak gubernur yang sedang tidak ada di tempat.
Peristiwa sekitar pukul 14.00 itu terjadi saat Gubernur Jawa Barat Achmad Heryawan tidak berada ada di tempat tersebut.
"Senjata yang digunakan adalah senapan angin yang disimpan oleh salah seorang anak gubernur yang sedang tidak ada di tempat," ujar sumber itu.
Sebelumnya, sempat tersiar kabar terjadi penembakan yang dilakukan oleh anak pejabat Jawa Barat di lingkungan Gedung Pakuan, tempat tinggal gubernur.
Saat ini, anak korban penembakan itu sedang dirawat di Rumah Sakit Boromeus Bandung. Pihak kepolisian juga sedang mendalami kasus ini.
No comments:
Post a Comment