Mumi Wim Motok Mabel Dirawat dengan Baik Penjaganya
''Di Wamena ada beberapa tempat lain yang juga memiliki mumi. Yakni, Aikima, Kurulu, Asologaima, dan Anggruk. Tapi, memang, yang paling sering dikunjungi adalah mumi Wim Motok Mabel di Kurulu. Sebab, mumi Wim Motok Mabel dirawat dengan baik oleh penjaganya," jelas Kepala Bidang Sarana dan Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya Marthen Yadlogon Medlama.
Wim Motok Mabel, kata Marthen, adalah kepala suku besar yang berjuang membela rakyat. Menjelang ajal, dia meminta mayatnya diawetkan. ''Wim Motok Mabel meminta jasadnya dikeringkan supaya generasi mendatang bisa mengingat perjuangannya. Menurut keterangan yang saya peroleh, dia merupakan generasi ketujuh dan usianya 300 tahun lebih," katanya.
Keberadaan mumi itu, lanjut Marthen, membuat Wamena menjadi incaran wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. ''Yang datang ke sini kebanyakan turis dari Jakarta. Paling ramai Agustus," ujarnya.
Para pejabat yang punya agenda kunjungan kerja ke Wamena biasanya juga tertarik melihat perkampungan mumi tersebut. ''Yang pernah ke sana, antara lain, Gubernur Papua Barnabas Suebu, Kapolda Papua Irjen Pol Bekto Suprapto, dan Pangdam VII/Cenderawasih. Duta besar beberapa negara tetangga pernah ke sini, demikian juga pejabat pusat," kata Marthen.
Wisatawan mancanegara yang datang ke Wamena paling banyak dari Eropa, Amerika, Jepang, dan Australia. ''Mereka umumnya datang hanya untuk melihat mumi," tambahnya.
Karena besarnya minat terhadap mumi tersebut, ada niat membangun museum khusus mumi. ''Di dunia ini, mumi kan hanya ada di Mesir dan Wamena. Karena itu, kami ingin ada museum khusus mumi. Nanti mumi disimpan di sana. Pengunjung bisa melihatnya tapi tidak bisa mengambil gambar," jelasnya. (lmn/jpnn/c7/soe
No comments:
Post a Comment