Friday, December 10, 2010

Polisi Dalami Motif Masalah Internal Keluarga

Polisi Dalami Motif Masalah Internal Keluarga
KENDATI potongan terbesar teka-teki misteri penculikan Aaron Kent Sucitro belum di tangan, sejumlah fakta yang ditemukan membuat polisi yakin bahwa masalah internal keluarga menjadi faktor utama. ''Peristiwanya memang ada. Yakni, pemepetan Honda Jazz oleh Avanza Hitam dan pengambilan paksa Aaron. Namun, sudah ada skenario di balik itu,'' tutur seorang petugas yang ikut menangani kasus tersebut.

Selain keterangan Eko Sulistyono, sopir Aaron, ada keterangan dari seorang sopir yang juga tiap hari mengantar jemput anak majikannya di IPH Schools. Dia adalah Supri. Kendati belum diperiksa secara resmi, Supri mengatakan melihat sendiri adanya penculikan. Bahkan, Supri juga melihat Aaron yang digendong penculik.

Namun, polisi yakin bahwa alur penculikan biasa yang polanya adalah ''orang luar yang menculik dibantu orang dalam untuk minta tebusan" tidak berlaku dalam kasus Aaron. ''Yang pertama, tidak ada kontak apa pun antara penculik dan keluarga korban,'' ucapnya. Itu aneh. Karena modus penculikan yang begitu terarah, seharusnya hanya ada dua motif, yakni meminta tebusan atau membalas dendam.

Soal tebusan, polisi hampir memastikan tidak ada. Soal balas dendam, ini yang bermacam-macam. Balas dendam dari orang luar (seperti sopir yang dipecat, teman yang ditelikung usahanya) karena sakit hati pasti akan langsung menghubungi dan kemudian meminta macam-macam sebagai pelampiasan sakit hati. Ada juga yang balas dendam karena ada masalah internal keluarga.

Untuk itu, polisi cenderung ke balas dendam karena ada masalah internal keluarga. ''Balas dendam orang luar untuk pelampiasan sakit hati hampir tak mungkin. Sebab, tak ada kontak sama sekali. Mana mungkin, orang membalas dendam dengan cara menculik, terus kemudian diam saja,'' jelasnya.

Maka, satu-satunya yang tersisa adalah masalah internal keluarga. Hanya, apakah masalah internal keluarga itu, sumber tersebut mengatakan masih mencarinya. ''Kami berharap pihak keluarga bisa sangat terus terang untuk membantu kami mengungkap kasus tersebut,'' ucapnya.

Selain itu, sumber tersebut menyatakan penasaran kalau memang masalah internal keluarga, kenapa sampai harus ada ''adegan penculikan" seperti itu. ''Itu yang masih belum kami ketahui,'' tuturnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Anom Wibowo mengatakan, semuanya masih serbamungkin. ''Tapi memang iya, kami mulai condong bahwa ini disebabkan masalah internal keluarga. Hanya apa persisnya, itu yang masih kami selidiki. Masih banyak detail yang belum kami peroleh,'' tegas lulusan Akpol 1994 tersebut. (ano/c7/nw)

No comments: