Friday, December 3, 2010

Said Aqil: Tidak Perlu Takut atau Minder Menghadapi Malaysia

Said Aqil: Tidak Perlu Takut atau Minder Menghadapi Malaysia
Harus Berani Bilang Malaysia Salah

JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) memperingatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar bersikap tegas saat menjalankan upaya diplomasi dengan pemerintah Malaysia. SBY harus berani mendesak Malaysia untuk meminta maaf kepada Indonesia.

Ketua Umum Tanfidziyah PB NU Said Aqil Siradj menyatakan, sikap tegas itu pantas dilakukan karena Indonesia berada di pihak yang benar. ''SBY harus berani menyatakan, kamu (Malaysia, Red) terbukti salah dan untuk itu harus meminta maaf kepada rakyat Indonesia,'' tegasnya setelah acara buka puasa bersama di Gedung PB NU, Jl Kramat Raya, Jakarta, kemarin (4/9).

Sikap tegas itu, lanjut dia, bisa ditunjukkan saat perundingan antardua negara di Kinabalu, Malaysia, 6-8 September 2010. Indonesia maupun Malaysia akan diwakili menteri luar negeri masing-masing. ''Bangsa Indonesia, termasuk presiden, tidak perlu takut atau minder menghadapi Malaysia,'' ungkap.

Menurut Said, persoalan dengan Malaysia belakangan ini nyata-nyata menyangkut harga diri dan kedaulatan bangsa. Karena itu, perlu ada ketegasan SBY sebagai kepala negara dalam menjalankan upaya diplomasi. ''Sikap tegas menghadapi negara yang coba-coba melecehkan kedaulatan negara itu sangat penting,'' tegaskan kembali.

Selain pengurus PB NU, acara buka puasa tersebut dihadiri sejumlah duta besar negara sahabat. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi A. Muhaimin Iskandar dan Menteri PDT Helmy Faishal juga hadir.

Terkait persoalan dengan Malaysia, Muhaimin hanya berharap ketegangan di banyak sektor yang muncul pascakonflik dengan Malaysia segera diakhiri. Sebab, menurut dia, dalam jangka panjang, persoalan tersebut pasti berpengaruh terhadap nasib jutaan TKI di Malaysia.

''Alhamdulillah, kalau saat ini, tidak ada pengaruh khusus (pada TKI). Cuma, kalau diterus-teruskan, tentu mungkin akan berpengaruh,'' ujarnya.

Karena itu, dia berharap ketegangan-ketegangan yang mungkin muncul karena tindakan-tindakan yang tidak perlu sebaiknya dihindarkan. ''Sebaiknya semua pihak menahan diri dulu sekarang,'' kata ketua umum DPP PKB tersebut. (dyn/c5/tof)

No comments: